Halaman depan Mansion Antares pagi itu tampak tenang, dengan embusan angin yang membawa aroma wangi bunga dari taman. Tapi ketenangan itu buyar oleh suara deru mobil yang berhenti mendadak di depan gerbang. Juan turun dengan langkah tegas, matanya langsung tertuju pada sosok Zack yang berdiri bersandar di pilar gerbang. Tangannya dimasukkan ke saku celana, wajahnya santai, tapi tatapan matanya tajam mengarah ke arah jalan luar. Sementara mobil Jack sudah berhenti di pinggir jalan, menandakan Zack yang siap pergi. “Sedang menunggu siapa?” suara Juan terdengar dalam dan dingin. Zack menoleh perlahan, lalu tersenyum miring. “Oh, ayah rupanya. Hanya sedang menunggu seseorang.” “Menunggu Alicia?” tanya Juan tanpa basa-basi, suaranya berat mengandung kemarahan yang ditahan. Zack menatap aya

