Mobil melaju dengan kecepatan tinggi di jalanan yang mulai ramai, padahal hari masih pagi Pikiran Juan tidak fokus, matanya menatap lurus ke depan tapi hatinya terombang-ambing antara masa lalu dan kenyataan. Angeline... mengapa bayanganmu masih saja muncul setiap kali aku melihat wajah itu? Perasaan bersalah dan rindu bercampur menjadi satu, menghimpit dadanya. Tangan Juan menggenggam setir semakin erat, hingga buku jarinya memutih. Di benaknya terus terulang senyum lembut Alicia, cara gadis itu menatapnya, bahkan nada suaranya yang lembut dan polos. Semuanya… sama persis seperti Angeline dua puluh tahun lalu. “Tidak… ini tidak benar…” gumamnya parau. Seketika suara klakson keras memecah lamunannya. Mobil di depan berhenti mendadak, dan Juan, yang kehilangan fokus, hampir menabrak

