Rico menatap Nelly yang berjalan perlahan menuju tempat tidur berukuran king size itu. Langkahnya lembut, tapi setiap gerakan seolah memancing Rico untuk mendekat. Ia bisa merasakan dadanya sesak, antara dorongan yang selama ini ditekan dan kesadaran bahwa ia sedang melangkah menuju batas yang tidak seharusnya dilewati. Nelly berhenti di tepi ranjang, lalu duduk dengan anggun. Dalam cahaya lampu temaram, wajahnya tampak lembut namun berbahaya. Ia menatap Rico lama, lalu mengangkat satu tangan, memberi isyarat halus agar pria itu mendekat. Rico terpaku di tempatnya. Akal sehatnya berteriak untuk mundur, tapi tatapan Nelly menahannya kuat-kuat. Dan ketika akhirnya langkahnya maju tanpa disadari, seluruh dunia di sekeliling mereka seperti ikut membisu. Di luar hujan terus turun, menutup se

