Setelah berbicara sebentar dengan pimpinan kampus, Juan menoleh pada Alicia. “Ini dia, gadis yang akan saya titipkan,” katanya datar namun penuh wibawa. Nada suaranya membuat semua orang di ruangan itu langsung memperhatikan Alicia. Sang pimpinan kampus mengangguk sopan. “Ah, tentu. Kami akan memastikan semuanya berjalan dengan baik, Tuan Juan.” Juan menatap pria itu sejenak, seolah memastikan ucapannya sungguh bisa dipercaya. “Saya harap begitu. Gadis ini… kondisinya sedikit khusus. Dia baru saja pulih dari kecelakaan, tapi kehilangan ingatan. Jadi tolong pastikan tidak ada yang terlalu ingin tahu soal masa lalunya.” Nada suaranya tenang, tapi Alicia bisa merasakan tekanan halus di balik setiap kata, seolah bukan permintaan, melainkan perintah. “Sudah tentu, Tuan,” jawab pimpinan itu

