*** Nicolas menatap Catherine dengan senyum tipis yang penuh makna. Tangannya masih bertumpu di tepi bathtub. Kemudian, Nicolas bergerak maju. Wajahnya mendekat, sangat dekat, hingga Catherine bisa merasakan napas hangatnya menyapu kulit wajahnya. “Sepertinya kau tegang,” bisik Nicolas di dekat telinga Catherine, dengan serak. Catherine hanya mampu menelan ludah. Kedua tangannya yang semula berada di atas paha, kini refleks meremas sisi bathtub. Matanya tidak mampu berpaling dari tatapan intens Nicolas. “Ti-tidak … aku tidak tegang,” jawabnya terbata, meskipun jelas-jelas tubuhnya menegang di bawah tatapan pria itu. Nicolas terkekeh pelan, suaranya dalam dan menggoda. “Benarkah?” tanyanya lagi, kali ini tangannya bergerak, menyentuh sisi wajah Catherine dengan lembut. Ibu jarinya mengu