*** Mendengar kalimat ambigu suaminya, Catherine sontak terpaku. Tatapannya tertuju pada lelaki itu, lalu kedua matanya sedikit menyipit, mencoba memastikan bahwa ia tidak salah dengar. Lebih enak kamu—kata lelaki itu beberapa detik sebelumnya. Ah, Catherine tentu memahami maksud tersirat dari kalimat itu. Ia bukan lagi gadis polos yang mudah dibingungkan oleh pernyataan bernada ganda seperti itu. Sangat jelas, kalimat tersebut bukan sekadar pujian terhadap rasa cookies. “Kenapa menatapku seperti itu?” tanya Nicolas santai, seolah tidak merasa bersalah sedikit pun. Catherine kemudian mengalihkan pandangan. Ia mendengus singkat, lalu menjawab dengan nada malas, “Tidak ada apa-apa.” Setelah itu, tanpa mengatakan apapun lagi, ia mengambil satu keping cookies dari dalam toples dan memasu