*** Selama dalam perjalanan pulang, pasangan suami istri itu—tepatnya, dua pengantin baru—terjebak dalam kesunyian yang membatu. Tak ada satupun dari mereka yang berniat membuka suara. Tak ada pertanyaan basa-basi, tak ada sapaan pelunak suasana. Hanya keheningan yang kian tebal memenuhi kabin mobil. Nicolas menggenggam setir dengan sebelah tangan. Jemarinya tampak mencengkeram erat, seolah menahan emosi yang masih tertahan di dàda. Tatapannya tajam dan dingin, lurus menatap jalanan yang terbentang lebar di hadapannya. Sorot lampu jalan yang kuning keemasan menyapu permukaan jalan, menerpa bodi mobil yang mengilap. Sementara itu, Catherine tetap diam. Kepalanya menoleh ke arah jendela, matanya memperhatikan lanskap kota yang berganti cepat. Gedung, pepohonan, dan cahaya lampu toko di pi