*** Ciuman mereka perlahan terhenti. Nicolas mengangkat wajahnya, menciptakan sedikit jarak di antara mereka. Dalam cahaya kamar yang remang-remang, mereka bisa saling menatap dengan jelas—mata bertemu mata, keduanya sama-sama diselimuti kabut gairah yang kian menebal. “Touch me…” bisik Catherine pelan. Suaranya nyaris tak terdengar, namun kian menyalakan bara yang tersisa di tubuh Nicolas. Tangan kirinya bergerak naik, meremas lembut lengan suaminya yang kokoh. Jemari lentiknya lalu menyapu perlahan, menyusuri sepanjang lengannya … naik ke bahu, kemudian turun, mengusap dàda bidang itu dengan gerakan menggoda. Lembut, namun jelas terarah. Lalu turun lagi ke perut rata Nicolas, menyentuh kulit hangat di sana yang mulai tegang karena sensasi. Hingga akhirnya, dengan gerakan nakal, tang