*** Warning! Begitu panggilan berakhir, Nicolas melempar ponselnya ke sisi ranjang. Tak terlalu keras, tapi cukup jauh agar ia tak lagi terganggu oleh apapun dari dunia luar. Karena fokusnya kini adalah wanita cantik yang sedang menggoyangkan pinggulnya di atas tubuhnya. Ya, Catherine masih berada di pangkuannya, duduk mengangkang, tubuh mereka masih menyatu. Pinggul wanita itu tetap bergoyang perlahan, menggoda, tak berhenti sejak tadi. “U-Uncle Axel marah, ya?” bisiknya pelan—suara serak, bergetar, nyaris seperti rintihan. Nicolas mengerutkan alis, menatap lurus ke dalam mata istrinya. “Jangan dipikirkan dia,” ucapnya. “Karena ada yang jauh lebih penting … daripada itu.” Tangan Nicolas melingkar ke pinggang Catherine, mencengkeram mantap. Tubuhnya sedikit terangkat, dan wajahnya m