*** “Kurang ajar!” geram sang Nyonya Besar Addison penuh kemarahan. “Nicolas benar-benar keterlaluan, Sayang.” Ia menoleh tajam ke arah suaminya. Axel Addison, yang duduk santai di kursi kemudi, tidak menunjukkan reaksi apa pun. Tubuhnya bersandar santai ke sandaran jok, kedua kakinya dinaikkan ke atas dashboard. Tangan dilipat di dàda, ekspresinya tenang— yang membuat istrinya semakin terlihat kesal. “Axel! Kamu dengar aku tidak?” seru Clarissa, nada suaranya meninggi. Ia sudah tidak tahan. Sejak tadi mencoba menghubungi Nicolas, ponselnya hanya berdering kosong. Tak ada respons. Tak ada jawaban. Axel akhirnya menghela napas panjang, lalu menoleh pelan ke arah istrinya. Tatapannya santai, tak terganggu sedikitpun oleh kemarahan wanita di sampingnya. “Ya, aku dengar,” sahutnya ringa