*** Suasana di dalam mobil terasa hening. Hanya suara mesin dan hembusan pendingin udara yang terdengar. Catherine duduk di samping Damon, wajahnya menoleh ke samping kanan menatap ke luar jendela, tapi pikirannya masih tertinggal di kafe—di atas lantai, di tempat Giuliana terkapar. Di sampingnya, Damon sesekali melirik sembari menghela napas. “Kamu baik-baik saja?” Suara itu terdengar tenang di telinga. Namun, tanpa menoleh, Catherine menjawab, “Aku baik-baik saja.” Damon kembali melirik sekilas ke arahnya, tapi tidak berkata apa-apa lagi. “Aku hanya … lelah,” lanjut Catherine, masih menatap ke luar jendela. “Lelah melihat wajah-wajah seperti dia. Lelah mendengar kalimat yang menusuk dari orang-orang yang bahkan tidak tahu apa-apa tentang hidupku.” Air mata yang sejak tadi ditahan-