Bab 93: Jangan Lemah! Catherine masih terdiam. Jantungnya berdetak semakin kencang. Di kepalanya, berbagai pertanyaan saling tumpang tindih, menyesaki pikirannya. Tapi satu pertanyaan paling kuat mendominasi: apa yang akan dilakukan Clarissa padanya … di ruangan seperti ini? Semakin dia mencoba memikirkannya, semakin rasa takut menggerogoti logikanya. Akhirnya, tanpa berkata sepatah kata pun, Catherine perlahan membalikkan badan, melangkah ke arah pintu. Namun sial, pintu besi itu sudah tertutup rapat. Meski begitu, dia tidak menyerah. Tangannya segera meraih gagang pintu yang dingin dan kokoh, lalu menekannya perlahan. Terkunci. The fùck! Catherine membeku. Kapan pintu ini terkunci? pikirnya panik. Bukankah dia yang masuk terakhir? Clarissa tidak mungkin sempat menguncinya. Atau …