Kembali berdebat

1007 Kata

"Rumahnya aku jual," ujar Ardan sambil duduk di sofa, suaranya datar namun tegas. Wulan, yang tadinya asyik menonton televisi, langsung mengalihkan pandangannya ke arah Ardan dengan tatapan tak percaya. "Kok kamu jual?" tanyanya, nada suaranya meninggi. "Katanya kita di Bandung cuma sementara? Terus nanti kalau kita pulang ke Jakarta, kita mau tinggal di mana? Aku nggak mau, Mas, kalau harus menetap di sini selamanya!" "Aku mau menetap di Bandung. Kalau kamu mau balik ke Jakarta, aku bisa antar ke rumah orang tuamu," jawabnya santai, sambil mulai membuka majalahnya. "Menetap di Bandung?" Wulan tertawa sumbang. "Apa karena wanita itu?" tanyanya, tajam. Namun, Ardan tetap diam, tak memberikan jawaban. Wulan menatapnya dengan tatapan terluka, bibirnya bergetar menahan emosi. "Dan apa ta

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN