"Kalian akan bercerai, kan?". Pertanyaan itu terus terngiang di kepala ku sejak pagi tadi. Sangat kaget dengan apa yang di tanyakan oleh Kakek pada aku dan Alvan saat sadar. Tapi tidak ada jawaban dari Alvan. Ia malah mengalihkan pembicaraan, mengatakan jika nanti akan dibicarakan. Kenapa tiba-tiba beliau ingin kami berpisah? Bukankah beliau yang menjodohkan kami?. Kemudian aku merasa bodoh sendiri. Teringat akan jawaban atas pertanyaan yang dulu pernah di tanyakan oleh beliau padaku. "Kamu ingin berpisah dengan cucu saya?". "Iya." Aku menyibakkan rambut kebelakang dengan penuh ke cemasan. Bagaimana aku harus menjelaskan pada Kakek?. Bahwa aku tidak ingin berpisah dengan Alvan?. Ke cemasan ku mendadak sirna, saat mengingat jika aku sedang hamil anaknya Alvan. Jadi beliau tidak bisa