ALVAN Aku duduk di kursi yang ada di depan ruang UGD dengan perasaan campur aduk. Memandang lekat pada pintu itu dalam perasaan cemas. Tio berdiri di samping pintu dalam diam. Tadi dia mengabari ku, jika Dude mengalami kecelakaan mobil. Dan sekarang masih di tangani oleh dokter. Padahal ini sudah hampir dua jam. Tapi, dokter belum juga keluar memberi kabar. Aku melirik pada Lavina yang duduk di samping ku. Dia lebih diam, wajahnya terlihat kalut. Aku bisa melihatnya dengan jelas. Kedua tangannya saling bertaut, entah apa yang ada dalam hati nya saat ini. Terkadang, di saat seperti ini aku ingin membaca isi kepala dan hati nya. Adakah yang lain? Seberapa besar dia mengkhawatirkan Dude? Masih adakah perasaan itu?. Aku menggeleng, membuang jauh fikiran yang mungkin akan menyakiti ku se