Seperti hari-hari sebelumnya, Reyhan menjemput Farah di tempat kerja sepulang dari restoran. Kemacetan Kota Jakarta di sore hari tidak membuat keduanya merasa kesal ataupun bosan. Reyhan dan Farah menikmati kemacetan yang sudah menjadi rutinitas di Ibu kota dengan saling berbagi cerita tentang kegiatan yang mereka lakukan hari ini. Ada saja hal-hal yang mereka bicarakan selama perjalanan pulang hingga membuat waktu terasa cepat berlalu. “Bagaimana kalau hari ini kita makan malam di rumah aku, Far?” tanya Reyhan, memandang Farah di saat mobil yang ia kendarai berhenti karena lampu lalu lintas berwarna merah. “Rumah kamu, Rey?” Farah tampak terkejut mendengar tawaran Reyhan. “Iya, Far. Aku ingin mengenalkan kamu kepada Mama Imelda dan Papa Alfian secara resmi,” terang Reyhan. “Apa me