Seketika Arkan merasa luluh karena Alana memeluk tubuhnya. Arkan sangat merindukan kekasihnya itu. Dengan cepat Arkan membalas pelukan dari Alana. "Jangan pernah melakukan itu lagi ya? Dan jangan pergi sendirian seperti ini tanpa ada aku." Bisik Arkan kemudian setelahnya Arkan semakin mempererat pelukannya. Alana mengangguk pelan, 'Maafin aku Ar....' Batin Alana. Secara perlahan Arkan mulai melepaskan pelukannya dari tubuh kekasihnya itu, "Aku sangat merindukanmu sayang...aku benar - benar gila bila kamu tidak bisa dihubungi! Ini kali terakhir kamu seperti ini. Kamu mengerti!" Tegas Arkan sambil menatap intens Alana. "Iya...iya! Dasar posesif!" Balas Alana sambil mencubit hidung mancung milik kekasihnya itu. "Awww....." Arkan memegangi hidungnya. "Kamu nakal sayang! Aku benar - benar