AXEL hanya diam saja, bahkan ketika mereka sudah berada di dalam mobil dan mulai meninggalkan lokasi tempat acara berada, dia tetap setia dengan diamnya dan tak mengeluarkan suara apa-apa. Celia tampak tidak nyaman berada di tempat duduknya. Berulang kali dia bergerak ke sana kemari, mencari posisi enak yang bisa membuatnya nyaman, tapi dia tidak bisa menemukannya. Terutama, jika di sampingnya ada manusia tampan yang menguarkan aura dingin dan fokus menatap jalanan dengan wajah datar dan tatapan mematikan. "Xel, emang nggak apa-apa kita ninggalin pestanya kayak gini?" tanyanya, mencoba membuka percakapan. Namun, Axel hanya diam. Pria itu terus menyetir mobil tanpa sekali pun menoleh ke arah Celia. Celia menelan ludahnya kelu. Diamnya Axel kali ini terasa lebih mengerikan dari yang biasa