"LO serius mau nganterin gue, Xel?" Celia memandangi Axel yang sudah rapi dengan kemeja hitam berdasi merah bata dihiasi garis putih, dipadukan dengan jas hitam pekat, dan celana kain berwarna hitam. Rambut jabriknya diberi gel dan ditata sedemikian rupa agar tidak terlalu berantakan. Walau Celia tidak begitu suka melihat rambutnya, tapi Axel terlihat amat sangat tampan sekarang. "Hm." Axel menarik kursi untuk duduk setelah mengisi piringnya dengan nasi dan lauk yang beberapa saat lalu ia buat. "Emang deket ya sama tempat kerja lo?" tanya Celia penuh makna. "Hm, kenapa?" Axel melirik Celia sambil menyuapkan sesendok sarapan ke dalam mulutnya. "Kalau deket ... em, gue boleh numpang sekalian nggak baliknya?" tanya Celia ragu-ragu, walaupun wajahnya kini menatap Axel penuh harap. Bukann