CELIA sudah membaca dokumen yang diberikan Axel padanya tadi siang. Dia juga sudah bicara empat mata dengan Rina dan meminta saran-sarannya atas ide yang telah melintas di otaknya. Rina sudah setuju dan mengatakan bahwa idenya cukup menarik. Celia pun diminta untuk membuat proposal, sebelum mengajukan ide tersebut pada Axel keesokan harinya. Begitu jam kantor usai, Celia ingin bicara empat mata dengan Axel, agar dia boleh meminjam laptop pria itu di apartemen. Namun, saat ia baru bersiap mengetuk pintu ruangannya, Axel sudah lebih dulu keluar dan terlihat sedang terburu-buru ingin pergi meninggalkan ruangannya. "Ehm, Pak?" Celia terlihat ragu saat Axel menatap matanya lurus-lurus. "Iya, apa kamu ada perlu sesuatu dengan saya?" tanya Axel cepat. Terlihat jelas dia tidak sedang ingin ba