"CAPEK banget gue, Xel." Celia langsung ambruk ke sofa yang ada di ruang tamu apartemen Axel. Tanpa peduli pada pria tampan berambut hitam jabrik yang sebagian rambutnya sudah jatuh ke area wajahnya akibat keringat, perempuan itu mencoba memejamkan mata dan berharap lelap langsung menghampirinya. "Gue udah lama nggak belanja kayak gini. Padahal nggak khilaf-khilaf amat kayak dulu waktu gue masih punya banyak duit, tapi tetap aja rasanya capek banget," celotehnya dengan mata terpejam dan tubuh rebahan di sofa. "Hm ... gue apa lagi." Axel bergabung dengan Celia dengan cara cukup ekstrem. Dia menjatuhkan tubuh tinggi tegapnya ke atas tubuh Celia yang langsung membuka mata dan memandanginya syok. "Tapi gue ikhlas lahir batin, kalau abis itu kita bisa main tindih-tindihan kayak gini," lanjut