Chapter 147 - Pasrah

575 Kata

Arrgghhhhhh!! Hahahahahaha. Aku tertawa. Kalau lah rasa sakitnya akan tetap sama, buat apa kita merintih dan mengaduh? Sekalian saja tertawa! Ugghhhhh!!! Seolah tak terima dengan perlawananku, kini rasa sakit itu datang dari berbagai sudut di tubuhku. Bulu kuduk di tubuhku berdiri. Sebuah firasat muncul di kepalaku dan mengatakan jika sakit kali ini mungkin akan berkali-kali lipat dari sebelumnya. Arrrrggghhhhhhhhhh… Aku mengerang kesakitan sekuat tenaga. Inikah akhirnya? Sebuah pertanyaan muncul di kepalaku tiba-tiba. Aku memang tak tahu seperti apa rasanya ruh meninggalkan badan, yang kata pak Ustadz disebut dengan sakaratul maut itu. Tapi dugaanku, mungkin mirip-mirip seperti rasa sakit yang sekarang kualami ini. Kesadaranku, pelan tapi pasti, mulai menghilang. Sekelilingku mema

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN