Sebenarnya saya mau skip adegan ehm ehmnya. Tapi nanti kalian para mesumers pasti teriak-teriak.
Ni cerita m***m apaan, banyakan romance-nya ketimbang enak-enaknya. Jadi ya dengan senang hati saya nulis chapter ini. Wkwkwkwk.
*****
"Short time Mas?" tanya si Mbak resepsionis hotel melati yang letaknya tak begitu jauh dari bengkelku.
"Iya Mbak," jawabku.
Putri?
Dia ngumpet di belakangku sambil menundukkan kepalanya. Malu mungkin dia, siang bolong gini kok ngamar? Parah banget ya kan?
Jangankan dia, aku sendiri juga agak gimana gitu. Tapi demi kesejahteraan si Aan kecil yang sudah berontak dari tadi di dalam celanaku, dengan terpaksa aku menahan malu.
Si Mbak memberikan kunci kamar sambil tersenyum simpul dan melirik ke arah si Cantik yang bersembunyi di belakangku.
Waktu dia ngelih
