"Assalamualaikum," aku mengucapkan salam ketika sampai di depan rumah. Aku tahu Ibu sudah sampai di rumah lebih dulu. Mobil beliau sudah terparkir di garasi. "Waalaikumussalam," jawab Ibu pelan dari ruang tamu yang lampunya masih menyala. "Berdiri di situ!" perintah Ibu pelan dan membuatku tertegun di depan pintu. "Ningrum, masuk kamar!" kata Ibu ke adikku yang duduk di sebelahnya. Aku sedikit kebingungan. "Tapi Bu..." protes Ningrum. "Nggak ada tapi-tapian," potong Ibu cepat. Ningrum melirik ke arahku dengan tatapan sedih lalu berjalan ke kamarnya. Setelah Ningrum menutup pintu kamarnya, Ibu melihat ke arahku, masih dengan tatapan datar. "Lepas kalung itu dan letakkan di meja teras!" perintahnya. Aku langsung kaget seketika. Kini aku tahu alasan kenapa Ibu menyuruhku berdiri di