Semoga kalian tak lupa kalau cerita ini ratingnya dewasa.
*****
Nisa lalu membuka celana dalamnya dan meletakkannya kesamping. Dan hanya itu yang dia buka.
Ini kan di rumahku. Apa yang akan kami lakukan jelas beresiko tinggi. Kalau sampe Ibu tiba-tiba ke kamarku, humph, bisa kena omel kami.
Meskipun aku tahu kalau Ibu sudah menduga sejauh apa hubunganku dengan gadis-gadisku, tapi kan itu hanya sebatas dugaan, belum ada kasus beneran ketangkap basah.
Kalau sampe kami ketangkap basah, sebagai seorang tokoh masyarakat, Ibu pasti merasa punya kewajiban untuk marah dan tak akan menutup sebelah matanya ketika melihat perbuatan kami.
Karena memang seperti itulah sistem sosial yang memang harus dia jaga sebagai panutan.
Tapi, saat ini, kami mana peduli. Buahahaha.
Aku hanya diam dan berbar
