Ira tiba-tiba menurunkan tubuhnya dan tangannya mencari sesuatu di bagian bawah tubuhku. Dengan muka memerah karena malu dia berinisiatif melumat bibirku dan menciumku dengan brutal. Aku sempat kaget untuk sesaat, tapi dengan cepat membalas ciuman Ira dan kami saling berciuman dengan panas. "Mmhhhhhh." Suara desahan mesra keluat dari kami berdua, aku tiba-tiba merasakan tangan yang lembut dan bergetar memegang kelelakianku dan tak lama kemudian, aku merasakannya. Ira menuntunku memasuki tubuhnya pelan dan pasti. Aku kecolongan. Ira memang tak merengek kepadaku, Ira juga menyerangku dengan ciuman secara tiba-tiba, tapi apa yang dia lakukan membuat aku benar-benar tersenyum dalam hati. Dia memang nggak ngomong, tapi menunjukkannya dengan aksi. Itu lebih dari cukup sebagai bukti kalau

