Chapter 60 - Sugus

613 Kata

"Makasih ya Mas," bisik Nisa pelan. "Untuk apa?" tanyaku. "Untuk semuanya," jawab Nisa lalu mencium bibirku pelan dan segera menariknya. Nggak berani lama-lama, soalnya kita lagi di dangerous zone, alias zona red alert, rumahnya Nisa. Kalau ketahuan Abahnya kami sosor-sosoran, hmmm, pasti aku pulang berdarah-darah. "Pulang dulu ya Nis," bisikku pelan. "Hu um. Ati-ati," jawab Nisa. "Assalamualaikum," pamitku lalu berjalan ke arah motorku. "Waalaikumussalam," jawab Nisa sambil tersenyum dan menungguiku menghilang. Mungkin kalian bertanya-tanya, katanya Abahnya Nisa, Haji Ilmi, pengusaha mebel, apa Nisa nggak punya mobil atau motor? Jawabannya, ya jelas punya lah. Nisa juga punya mobilnya sendiri. Jangankan kalian, aku juga dulu heran ngelihat si Nisa. Kok nggak mau pake mobil atau

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN