“Aku nggak tahu kapan tepatnya dia mencintaimu. Apakah sejak dia menyelamatkanmu dari sungai atau setelah membawamu ke kediaman pribadinya dan menjadikanmu muridnya. Yang jelas, aku tahu dia tulus sejak awal. Dia bahkan menentangmu yang ingin membantunya mencapai tahta dengan kembali ke Moonlight Palace. Kamu juga pasti tahu bagaimana posesifnya dia ketika ada pria mata keranjang yang menatapmu di tempat itu.” Keisha menunduk. Mendengar Zein membuat hatinya berdenyut tidak nyaman. Zein sebenarnya tidak ingin menceritakan masa lalu, tapi mendadak dia merasa bernostalgia dan melupakan sejenak kebenciannya. Jika dengan berbagi kisah tentang pria itu dapat membuat Keisha bahagia, dia akan melakukannya. “Aku belum lupa ekspresi bahagianya ketika mengetahui kamu hamil. Dia yang terbiasa memas