“Diamlah! Aku salah tekan nomor karena marah,” ujar Keisha, lalu langsung mematikan ponselnya. Melihat Keisha pergi begitu saja, mendadak perut Zen menjadi sakit. Dia memang memiliki masalah perut kalau terlalu stres dengan pekerjaan, tapi kali ini masalahnya bukan hanya karena stres. “Tuan Muda belum sarapan. Apakah sebaiknya kita makan dulu sebelum menemui Dokter Rafa?” “Tidak. Temui sekarang.” Melihat Zen masih diam menatap punggung Keisha yang telah lama hilang, Rey menghela napas. “Kalau Tuan Muda tidak mencegahnya, dia akan benar-benar berkencan dengan pacarnya.” Zen langsung menatap tajam Rey. “Apa menurutmu aku peduli?” “Dia mungkin kembali kalau tahu Tuan Muda sakit.” Zen langsung masuk ke mobil. “Ayo.” “Kita ke rumah sakit, Tuan Muda?” “Tidak. Pulang ke rumah. Aku terlal