“Untuk apa perjanjian pra nikah, Mas? Segitunya Mas ga percaya sama Isla?” Zhen masih sibuk dengan kunyahannya, lalu meneguk air putih hangat terlebih dulu untuk membersihkan tenggorokannya. “Apa hubungannya pre-nuptial agreement dengan kepercayaanku ke kamu?” “Lho bukannya begitu? Mas takut Isla menghamburkan harta Mas mungkin? Atau takut Isla selingkuh lalu bawa kabur banyak harta Mas?” Zhen mencubit gemas puncak hidung Isla, sementara Isla memberengut kesal. “Kamu mau hamburin harta aku? Silahkan sayang. Yang penting ingat bayar zakat dan sedekah. Jangan beli yang ga perlu biar ga kena hisab di akhirat.” “Mas ih! Malah bercanda sih!” “Aku serius.” “Tauk ah!” “Dan soal selingkuh, ga bakalan kamu nyelingkuhin aku! Kamu tau gimana sakitnya diselingkuhi, dan kamu ga dididi