Zhen baru saja meletakkan Isla di atas ranjang. Keduanya masih saling memeluk. Tubuh bagian atas mereka tak lagi tertutup kain. Indera perasa pun ikut saling bertaut. Satu tangan Zhen bergerilya, memberi sentuhan-sentuhan lembut yang membuat Isla kian gelisah di bawahnya. Saat ia mencengkram bagian pinggang dress Isla, hendak melepaskan gaun indah itu, getaran di saku celananya tiba-tiba mengganggu. Ia berusaha tak acuh, satu tangannya menyusul turun, butuh dua tangan untuk menarik gaun itu lepas dari tubuh Isla. Namun... ponselnya bergetar kembali. “Mas....” Zhen diam saja, dress itu sudah terdorong setengah b****g. Getar ponsel itu tak henti jua. “Mas....” Zhen memberi jarak wajah keduanya. Menahan geram, dress Isla kembali ia naikkan. Raut Zhen terlihat begitu kesal. “Ada te