Keesokan harinya. Hari ini ada meeting penting yang harus Zhen hadiri di kantor pusat Raiden MedTech. Zhen sudah mengajak Isla, namun kabar yang mereka terima kemarin sepertinya masih sulit untuk sang istri terima, membuat Isla enggan melangkahkan kaki keluar dari unit mereka. Untunglah hari ini Lian mengambil cuti, jadi Zhen bisa meminta adiknya itu menemani kakak iparnya meski dengan imbalan yang jumlahnya tak wajar. Jika wajar, bukan Lian namanya. “Oke, jika tidak ada masalah lagi, silahkan meninggalkan ruang meeting,” tutup Zhen di sore itu. Ia meraih ponselnya, memeriksa beberapa pesan singkat yang masuk. Ada satu dari Isla, dan isinya membuat Zhen ingin menangis. My Boo: Mas... Kangen. Zhen menggerakkan kedua ibu jarinya, merangkai kata untuk membalas pesan yang terbaca beg

