Ciuman Pertama

1570 Kata

Di sebuah halaman belakang rumah bordil di Assembath, para penari-penari cantik kini tengah berendam di sebuah kolam air hangat. Musim dingin mulai berlalu dan aroma musim semi bisa mereka cium sedikit demi sedikit. Ada pagar tinggi yang mengelilingi kolam tersebut agar orang-orang tidak bisa mengintip dari luar. Namun, karena suara tawa genit para penari yang berusaha menarik perhatian, pria-pria mulai memanjat dinding hanya untuk melihat bidadari-bidadari itu mandi tanpa sehelai busana. Hanya dengan melihat tatapan mereka, siapa pun tahu jika pria-pria itu punya bayangan-bayangan kotor dalam otaknya saat memandangi tubuh-tubuh indah milik para penari yang sedang mencari pelanggan untuk malam ini. Namun, ada satu wanita yang tampak termenung di sana. Wanita itu hanya diam tanpa meneba

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN