17. Buku Hutang

1659 Kata

Fajar mengatupkan kelopak matanya, rokok pada jemari tangannya dia biarkan jatuh ke lantai. Tidak ada yang lebih penting selain mengatakan apa yang harus dia katakan pada Rini. Hampir sepanjang malam Fajar merenungkannya. Dia terus menimbang-nimbang memikirkan kondisi Rini sekarang. Fajar berpikir semuanya terjadi akibat dari ulahnya dengan membawa Rini pulang ke rumahnya menjadi penyebab utama Rini terperosok menjadi seorang wanita malam. Sampai saat ini Rini masih tinggal dalam dekapan kedua lengannya. Beberapa saat setelah terdiam cukup lama, Fajar mulai membuka kata, suaranya terdengar rendah. Mungkin karena hari sudah sangat larut, dan Rini tidak tahu sejak kapan Fajar berada di sana. Rini pikir Fajar tidur di kursi beranda samping untuk menunggunya, dan Rini hanya menebak, tidak

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN