118. Jejak masa lalu

1273 Kata

“Tidak punya gaun?” Ulang Sadam dengan kening mengernyit. Dia masih belum mengerti kenapa Rini mengatakan demikian. Rini menghela napas panjang lalu menghenyakkan tubuhnya di sebelah Sadam. Sadam tidak sabar menunggu, dia bisa kena damprat Aldi kalau sampai terlambat membawa Rini ke hadapannya. “Ya sudah, pakai ini saja,” ujar Sadam pada Rini sambil mendahului Rini berdiri dan langsung berjalan menuju ke arah depan rumah, tadi Sadam memarkirkan mobilnya di tepi jalan depan rumah Nuril. Rini tidak tahu apa yang harus dia katakan ketika melihat Sadam berjalan lebar dengan langkah cepat menuju ke depan kediaman. Rini bahkan belum beranjak berdiri dan hanya mengusap wajahnya dengan perasaan frustasi. Sadam menoleh ke belakang, dia segera melambaikan tangannya. “Ayo, cepetan! Nanti Bo

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN