"Bapaaak, cepat keluar!" Tegur Lastri seraya memukul pintu kamar kos Anisa. Spontan Rudi segera melepaskan kedua sisi pinggang Anisa dan membetulkan posisi celananya kembali. "Nis, kamu buruan pakai bajumu, aku keluar dulu," pamit Rudi pada Anisa, dengan langkah kaki tergesa Rudi segera berjalan cepat menuju ke pintu. Dia segera membuka pintu dan berdiri menghalangi pandangan mata Lastri agar tidak melihat ke arah Anisa. "Bapak kenapa menghalangi pintu? Aku mau lihat ke dalam! Bapak sudah janji sama aku akan bersikap baik, tapi apa? Janjimu nggak ada yang benar!" Bentak Lastri pada Rudi. "Bukan begitu, Bu, sudah ibu ikut aku masuk ke rumah, Anisa kelelahan, kasihan dia baru pulang tadi," ujarnya pada Lastri lalu menarik lengan Lastri dengan sedikit keras. "Aku mau lihat, apa yang sa

