Rini tahu mungkin ini terakhir kalinya dia menikmati waktu bersama Fajar. Perasaan Rini masih sama, dia masih berharap Fajar akan bebas bersama dengannya suatu hari nanti. Setelah rebah di sebelah Rini, Fajar mengambil jemari tangan Rini. Menggenggamnya sambil menatap langit-langit di dalam kamar. Dia memikirkan hari esok, dan hari-hari setelahnya tentang hubungan antara mereka berdua. Rini di sebelahnya sudah terlelap setelah melayaninya barusan. Fajar beringsut, mengubah posisi tidurnya menghadap ke arah Rini. Rini kembali terjaga karena gerakan sedikit tersebut. “Pak Fajar tidak tidur?” tanyanya lalu bergeser mendekat, menghadap ke arah Fajar. “Aku tidak bisa tidur, Rin,” jawabnya. “Kenapa?” tanya Rini seraya menyentuh pipinya. “Aku cemas kamu akan pergi meninggalkanku, apalagi

