Satu jam berikutnya, Rini rebah dengan napas tersengal sementara Aldi sudah pergi ke kamar mandi dan kembali dengan tubuh berbalut piyama mandi. “Kamu tidak ingin mengguyur tubuhmu? Siang ini cuaca lumayan panas,” ucap Aldi sambil menumpukan kedua tangannya di tepi ranjang, Aldi membungkuk menatap wajah Rini yang kini bersimbah dengan peluh akibat permainan panas barusan. Rini membalas tatapan dari kedua mata Aldi lalu mengulurkan tangan untuk menyentuh pipinya. “Bahkan sampai detik ini aku masih tidak percaya akan dipertemukan denganmu, sosok pria yang hendak dijodohkan denganku di masa lalu,” bisik Rini dalam hatinya. “Apa yang kamu pikirkan?” tanya Aldi padanya. “Tidak ada,” jawab Rini seraya menggelengkan kepalanya. Setelah pertemuan pagi itu, Aldi harus bekerja jadi dia me

