Pada keesokan harinya, Nuril tiba di rumah sekitar pukul enam pagi. Dia melihat mobil Fajar di sebelah rumah dan tidak dimasukkan ke dalam garasi. Saat mencari Fajar, Nuril mendapati Fajar tidur di kursi meja kerjanya. Nuril memukul daun pintu yang sudah terbuka dan berdiri di tengah ruangan kerja Fajar hingga membuat Fajar terjaga dari tidurnya. “Bangun! Rumah berantakan sekali! Sampai kapan kamu akan meratap seperti orang tidak berguna!” bentak Nuril pada Fajar. “Dasar! Tidak berguna sama sekali!” hardiknya sambil berkacak pinggang dengan tatapan penuh amarah. Fajar tidak menyahut walau hanya sepatah kata. Dia sangat lelah, rasanya tidak memiliki keinginan untuk berdebat dengan Nuril. Fajar berdiri dari kursinya lalu membuat sarapan dan meletakkannya di meja makan. Nuril sudah menung

