Tempat mereka bertemu saat ini juga sepi karena semua orang sibuk dengan aktivitas mereka sendiri-sendiri, jika Aldi mau menikmati gadis belia di depannya tentu saja bisa dilakukan detik itu juga. Aldi malah berjalan pergi meninggalkan ruangan setelah menyerahkan brosur tersebut pada Intan. Intan keluar dari dalam ruangan dengan perasaan kecewa. Nata yang sejak tadi menunggu di luar hanya bisa terbengong melihat Aldi lebih dulu keluar lalu disusul oleh Intan. Nata langsung pergi menghampiri Intan. Dengan tidak sabar Nata mengajukan pertanyaan beruntun pada Intan. “Bagaimana hasilnya? Apa kamu diterima? Pasti Sutradara Aldi membuat janji untuk bertemu di hotel, kan?” tebak Nata sambil menggenggam lengan Intan. Intan mengukir senyum sumbang lalu menjawab, “apa menurutmu wajahku saat ini

