Jerat Cinta Bramasta

1061 Kata

Tiga hari berlalu sejak Kirana absen kerja. Dengan wajah masih membayangi kelelahan, ia akhirnya berdiri di depan kantor Bramasta, jantung berdebar kencang. Tangannya menggenggam selembar surat pengunduran diri yang terasa begitu berat. "Masuk," suara Bramasta dari dalam membuatnya menegangkan bahu. Dia membuka pintu dan mendapati Bramasta sedang duduk di belakang meja kerjanya yang megah, tatapannya tajam dan penuh wibawa. Kirana berjalan pelan, lalu duduk di hadapannya dengan kepala masih tertunduk. "Saya ingin mengajukan pengunduran diri, Pak Bram," ucap Kirana lirih, menyodorkan surat itu. Alasan yang tercantum adalah untuk lebih fokus mengurus anaknya yang sedang sakit. Bramasta mengambil surat itu, membacanya sekilas sebelum meletakkannya kembali di atas meja. Suasana ruangan lan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN