Perjalanan Ke Maldives

1026 Kata

Kabin first class yang eksklusif terasa seperti oasis yang tenang. Hanya beberapa penumpang yang menikmati kemewahan dan privasi di dalamnya. Bramasta memilih suite yang paling terpencil, dilengkapi partisi tinggi yang menjamin mereka berdua tak akan terganggu. Saat Kirana hendak duduk, tangan Bramasta dengan lembut mengalihkan tangannya dan mengambil alih pemasangan sabuk pengaman. "Biarkan aku," bisiknya pelan. Jari-jarinya yang hangat bersentuhan dengan pinggul Kirana, bergerak dengan lambat dan penuh kesadaran saat mengunci buckle-nya. Sentuhannya bukan sekadar fungsi, tetapi sebuah klaim diam-diam. Seketika, sebuah kehangatan menyebar dari titik sentuhannya, memicu riam meridian halus di sekujur kulit Kirana. Jantungnya berdebar kencang, dan dia yakin Bramasta bisa mendengarnya. Dia

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN