43. Rekan Timnya

1600 Kata

“Apa kau mengerti sekarang, Zhidian?” Untuk saat ini, yang terbaik yang bisa Zhi lakukan hanyalah mengikuti kemauan Zhia. Dia tidak mau memprovokasi gadis itu. “Aku mengerti.” Zhia kembali meraih tangan Zhi, lalu menggenggamnya. “Kau ingin aku mengantarmu sampai ke mana, Zhi?” “Hassel Academy.” Zhia mengernyit. “Kenapa ke sana?” “Bersembunyi. Aku pikir para iblis yang mengejarku dan ayah tidak akan berani datang ke tempat itu.” Setelah tertawa pelan, Zhia lantas menoel pipi Zhi dengan ujung telunjuknya. “Kau masih sangat pintar bersembunyi sejak dulu. Ingat ketika kita bermain petak umpet di Desa Dreary? Saat kami tidak bisa menemukanmu, aku akan berpura-pura sakit dan menangis, kemudian kau akan keluar tempat persembunyian dengan sendirinya untuk melihatku.” Zhia tersenyum, lalu m

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN