51. Perasaan Mereka

1657 Kata

“… Apa itu juga masih perasaan kasih sayang seorang adik terhadap kakaknya?” “…” “…” Melihat Zhi diam saja, Elfa menjadi kikuk. “Maaf, Kak. Elfa pikir bisa menahannya, tapi saat melihat Kakak dalam bahaya, penyesalan yang saat itu terbersit bukan hanya betapa lemahnya Elfa, tapi juga betapa inginnya Elfa memberi tahu hal ini kepada Kakak.” Elfa bangkit dari atas tubuh Zhi, melirik kakaknya dengan takut-takut ketika duduk di tepi brankar. Zhi masih diam saja, tidak tahu bagaimana menanggapi perasaan Elfa. Selama ini dia selalu menganggap gadis itu sebagai adiknya sendiri. “Kakak…. marah?” Zhi duduk, lalu mengusap pucuk kepala Elfa. “Maaf…” “…” “…” “Huwaa… kakak…” Elfa menangis dengan keras. Buliran bening itu terus membasahi pipi chubby-nya. Dia tampak sangat menderita seolah t

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN