Riyan Bertemu Harsya di Black Kafe

1041 Kata
"Setelah Sarapan Paman Suhardi Mengajak kehalaman belakang, Harsya Dan kedua anak beserta Istri Nya mengikuti Dari arah belakang Langkah kaki Paman Suhardi, Sesampainya di halaman belakang mereka menuju kesebuah meja taman Berupa Sahung yang terdapat Disana "Duduk" lah Perintah paman Suhardi kepada harsya. "Terima kasih" Ucap harsya sambil duduk di kursi dan di ikuti oleh kedua anak dan istri nya Paman Suhardi. Taman ini hasil dekorasi oleh ibu mu nona muda zahra setelah memberikan mension ini kepada Paman tepat di saat kamu menghilang dan orang tua mu mati terbunuh dalam surat wasiatnya, sepuluh tahun tidak pernah paman dan bibimu rubah, nona muda zahra Mengetahui bahwa bibimu sangat menyukai bunga dan bibimu bisa lupa segalanya nya kalau sudah ada di taman ini, Suhardi menatap istri nya yang terkena sindiran ucapannya sambil tersenyum terkekeh, istri nya yang tahu maksud suaminya hanya tersenyum senang Tampa merasa berdosa, paman minta maap atas semua ini tidak bisa menjaga ayah dan ibu mu dari pembunuhan waktu itu,ucap nya lagi paman suhardi "Maapkan semua kesalahan Paman Atas lalai nya menjaga ayah dan ibu mu" ucapnya kemudian. Paman tidak perlu merasa bersalah, mereka sudah bahagia di surga dan Paman tidak bisa menjaga ibu dan ayah karena mereka tahu kesibukan paman menjaga kestabilan perusahaan, mereka datang dalam mimpi Harsya menyebutkan nama paman dan meminta maap atas beban tanggung jawab yang di berikan mereka kepada Paman, Ucap Harsya menjelaskan. "Sekarang waktunya paman untuk mengungkap bersama Harsya Siapa di balik dalang pembunuhan ayah dan ibu ku, ucapnya lagi Harsya. "Baik Lah Tapi kamu harus masuk ke perusahaan ayahmu, pinta Suhardi. "Saya sudah memikirkan dari semalam paman untuk tidak masuk ke perusahaan dalam waktu dekat ini, masih banyak urusan yang harus Harsya bereskan sebagai tukang ojeg tampan, jawab Harsya cekikikan. "Tapi paman sudah mendaptar kan kuliahmu oleh Rijki di Universitas Tempat Ariani kuliah dan kampus itu milik tuan Abdullah yaitu Kakekmu, Ujar suhardi "Kalau itu keinginan paman, saya tidak bisa menolak akan tetapi mohon untuk di rahasiakan identitas saya paman, saya ingin menyelidiki dengan cara ku sendiri Paman dan para pengawal jangan terlalu mencolok dan usahakan untuk tidak mendekati dan pormal dalam berbicara semestinya orang yang baru kenal, pinta Harsya panjang lebar "Baiklah" Kalau itu keinginanmu" Jawab Paman Suhardi "Apa paman punya Rumah kecil di sekitar tempat Harsya kuliah ukurannya hanya dua kamar tidur Saja, tanya Harsya' "Paman dan istrinya beserta kedua anak nya hanya tersenyum Cekikikan. "Emang" Kenapa Nak Harsya sekarang yang berbicara istrinya paman Suhardi, ucap bibi Andini, "Nanti bibi dan paman juga akan mengetahui rencana saya, ucap Harsya "Bener bener Ismail Sipat nya penuh misteri, gumam Suhardi serta anggukan dari istrinya, sementara kedua anaknya hanya diam saja dari tadi. "Sementara di tempat lain Riyan yang sudah siap untuk bertemu dengan Sahabat yang di rindukan dan sudah banyak membantu terhadap keluarga nya dan diri nya sendiri Dengan raut muka senang dan bahagia kemudian berangkat menuju Black kafe tempat dimana perbatasan jalan antara keluar dari kota J menuju kota C Untuk bertemu dengan Sahabatnya. "Setelah di Kafe Dia di sambut oleh Pelayan Cape Tersebut. "Silahkan Tuan" Mau pesan Apa' ucap pelayan itu setelah mengantar Riyan menuju tempat meja kosong. "Luwak white Koffie Mbak" Air nya jangan terlalu banyak, Ucap Riyan'' "Siap Tuan'' Silahkan tunggu pesanan nya" "Sambil nunggu pesanan nya Riyan pun mengirim chat kepada sahabatnya dan mengirim Serlock Menandakan posisi udah di sini menunggu nya. Sementara di kafe bintang tiga sosok gadis gadis cantik berkulit putih dan Rambut yang lurus Sedang asik berbincang bincang, tiga gadis tak lain adalah Hani, Indah, dan dewi "Bagaimana Dewi, Indah? Apakah kak Azis baik Baik Saja Disana? Tanya Hani Dengan raut Penuh Kekawatiran Terhadap Pacar Nya "Entah lah Han, Aku Cuma dapat Kabar Dari Riyan Teman Satu Kamar Nya Kak Harsya Berpura-pura Menjadi Tuan muda Palsu Untuk Menjebak musuh Kakeknya Yang Kutahu Kak Riyan Bahwa keberangkatan Kak Harsya mencari jati diri nya di ketahui oleh musuh Kakeknya. "Apa yang harus kita lakukan"? Tanya Hani kemudian "Kalau Kalian Terus Seperti ini, itu tidak akan dapat merubah Keadaan, Mengapa kita Tidak Tanyakan langsung Kepada Kak Harsya Atau berkunjung kerumah pacar loe Hani, Kata Indah memberikan saran "Aku sudah Beberapa kali menghubungi Kak Azis Tapi hp nya Gak aktif,Sempat aku utarakan niat ku untuk berkunjung kerumah kak Azis Cuma aku takut Ketahuan oleh Ayah dan ibuku, Ujar Hani dengan Kecemasan dan Kekawatiran nya terhadap Pacar nya, "Bentar Hani Gue Telepon Dulu Kak Riyan''mudah mudahan Sudah Ada kabar dari Kak Harsya atau pacar loe, Hani markonah, Kata Dewi dengan Senyuman Ledek Nya Dan mengeluarkan Hp nya Untuk Menelepon Kak Riyan'' "Sue" sahut Hani' "Halo Dewi. Tumben kau menelepon ku, "Tanya suara Seorang Pemuda di sebrang telepon nya. "Kak Riyan" Apakah kakak sudah Ada kabar dari Kak Azis atau pun Kak harsya? Tanya Dewi "Maap Dewi Sampai Saat ini Keberadaan mereka Berdua Kak tidak tahu jawab Riyan yang berbohong, Karna perintah dari Tuan Alex untuk Tidak memberi tahukan dulu tentang Azis dan tuan muda kepada siapapun juga, "Baiklah" Kalau begitu Maap Mengganggu waktu nya Ucap Dewi basa basi apa yang di tanya tidak mendapatkan jawaban puas dari kak Riyan'' "Setelah Obrolan sama Dewi pun berakhir melalui Sambungan telepon, Tak lama kemudian Sosok yang Di tunggu pun Sudah Datang dan Berada di Black Kafe. "Woooyy....... Apa Gue patung? Teriak Harsya Kepada Riyan sahabatnya yang dari Tadi bengong tidak mempersilahkan duduk "Ahk Loe..' Tua, Ehk Harsya Suka begitu,? Kata Riyan Tergugup "Riyan Kenapa Kau Tergugup begitu Dari Semalam Apakah Kau Tidak merindukan Sahabatku? Tanya Harsya "Yaa, Aku merindukan sungguh merindukanmu Harsya maap kan aku tadi aku hanya kaget dan tak Percaya bisa bertemu Dengan mu lagi? jawab Riyan'' "Ayo Duduk Harsya Dan kau mau makan apa ? Tanya Riyan lagi kepada Harysa "Apa" Saja Riyan Yang penting Makan bareng Sama sahabat ku" Ujar harsya "Baiklah" Kau Tunggu di sini Harsya, Gue pesankan dulu, Takut nya air mata Menetes Di depan Harsya Karna terharu ucapan Dari Sahabatnya, "Setelah pesanan yang di pesan oleh Riyan dan makan bersama sahabatnya dengan lahapnya, Harsya pun mulai Bertanya kepada Riyan Yang selama ini tidak memberikan kabar Setelah Tahu kepulangannya Dari Rumah Sakit. "Riyan pun Bercerita Tentang Keaadaannya, Kenapa Menghilang Dan tak menghubungi sahabat yang paling Di rindukannya. 'Itu pun Cerita yang Di buat - Buat Oleh Riyan Agar Sahabat Nya Percaya dan tidak banyak Bertanya lagi. bersambung.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN