Kerinduan dari Ibu Aminah

940 Kata
"Padepokan Macan putih "Kriiiiing''...........! "Kriiiiing''...........! "Kriiiiing''...........! hmmmmmmmmm' Halimah "Paman Dan yang Hadir di Sini Ijin Harsya mau ngangkat tlpn Dulu, Ucap Harsya "Assalamualaikum" Imah Gie mna Kabar nya Tanya Harsya, "WaallAikum Salam Kak, Imah Sehat, Kabar Kak Di Sana Gie mana Ucap Imah Tanya Balik Keadaan Kak harsya Alhamdulillah Kaka juga Sehat, Balas Harsya dalam obrolan telepon nya. "Syukur Alhamdulillah Kak Harsya Sehat Imah Cukup bahagia mendengar nya Kata Halimah, "Ada Sedikit Kebahagiaan di hati Harsya gadis yang di cintai nya Mengkhawatirkan keadaan Harsya, "Imah Ada apa Malam malam begini Nelepon Kakak Tanya Harsya yang Dari mension Paman Suhardi Dengan Memegang hp nya Yang Di Simpan di telinga Pemuda tersebut. "Begini Kak Imah Di suruh Abah Yaitu kiayi Sepuh Atas permintaan dari Abah Jaeludin dan Umi Aminah, Bisa Nggk Kak Harsya untuk pulang dulu Hanya Untuk mengobati Rasa rindu Umi Aminah, Kata Halimah panjang'lebar berbicara kepada seorang pemuda yang Sangat Di cintai nya. "Deg jantung Harsya pun berdetak Hati pun Terasa Sakit, Sungguh Berdosa Dalam hati Dan pikiran nya Orang Yang telah Merawat Dan membesarkan nya Sudah Hampir Sebulan lebih Tak Memberi kabar Kedua Orang tua Angkat nya Itu Umi Aminah dan Abah jaeludin. "Kak, Kak, Kak...' Harsya Tanya Halimah memanggil nya Tiga kali Seolah olah Menunggu jawaban Dari Pemuda itu Hanya Diam tak bersuara, Tapi pas di lihat Tlpnnya masih Tersambung "Iya Halimah Maap Kakak Tadi melamun Dan Merasa bersalah Telah melupakan Sosok Orang Tua Yang sudah Anggap Kakak Orang Tua kandung sendiri, Sambil air mata nya Terjatuh menyusuri pipi Indah pemuda tampan tersebut, lirih Harsya dalam pembicaraan telepon nya Bersama Halimah. "iya GK pa- pa kak Abah dan umi Aminah pasti akan mengerti Tentang kakak yang Ada di kota J, Dan bertanya lagi kepada pemuda tampan yang bernama Harsya, Apakah Kaka Bisa pulang tanya Halimah Untuk kedua kalinya. "INSA Allah Esok Kakak Akan pulang Ke kota C Dan Menuju Rumah Abah dan umi, Jawab Harsya. "Langsung ke padepokan Macan putih kak Kata Halimah karna Abah dan umi Aminah saat ini sedang di padepokan menunggu kepulangan kak Harsya, Memberi tahukan pulang nya jangan kerumah abah dan umi Aminah kata Halimah panjang lebar kepada kak Harsya TUKANG OJEG TAMPAN. "Kalau Sudah Begitu Siap Imah Besok kakak langsung menuju Padepokan Macan putih Jawab Harsya' "Dan tlpn Pun berakhir dengan Halimah Mengabarkan Tentang kerinduan nya umi kepada Harsya, "Harsya pun Mulai melangkah pergi menuju Ruangan Paman Suhardi berkumpul dengan Para Bawahan Dan Advokad Hukum Perusahaan ANUGRAH ZAHRA GROUP "Nak Harsya tlpn Dari Siapa Paman SuHardi bertanya kepada pemuda yang berjalan Kearah kursi Dan Sudah duduk bersama mereka yang hadir di Sana. "Itu Paman Tlpn dari Halimah putri Guru nya Mengabarkan Tentang ibu Angkat yang telah merawat nya menyuruh Untuk pulang Esok hanya untuk sekedar Melepas Rasa rindu sudah hampir sebulan Harsya pergi jawab Harsya kepada Paman Suhardi dan mereka pun yang sedang berada di ikut mendengarkan nya...!! "Paman SuHardi pun Mengangguk Mendengar penjelasan dari Tuan muda Akan kerinduan kepada orang tua yang merawatnya selama ini, "Nak harsya Paman merasakan kesulitan dan kesusahan Selama ini, Paman sebagai Sahabat dan kepercayaan dari perusahaan ayahmu Akan menebus, walau bagaimanapun kau Adalah anak dan cucu dari perusahaan terbesar Asia tenggara saat ini, Paman dapat membayangkan perasaan mu selama ini menjadi anak miskin dan serba kekurangan, Tapi mulai hari ini kau akan di kenal sebagai Tuan muda HARSYA, Tuan muda yang berkuasa di Asia tenggara Hahahahah, Tuan Suhardi pun bersama yang lainnya tertawa lepas Tidak dengan tuan Billy yang mempunyai sebuah rencana dan ide ide cemerlang untuk keselamatan Tuan muda Harsya sang pewaris Tunggal ANUGRAH ZAHRA GROUP. "Tapi Tidak... Oh.. Tunggu..! Jangan Dulu. Bila Nak Harsya Membuka identitas Nya Sekarang, Terus di ketahui oleh Tuan Khabil Ardana dan Asisten Dani Rustandi, Maka kejadian Akan kembali terulang Seperti sahabatnya Atau ayahnya Harsya. Karena Kakek mu dari pihak Ayah mempunyai Saling Sengketa dengan Tuan Khabil Ardana, Dan ambisi terbesar Nya Dani Rustandi untuk Membantai Keturunan Dari Tuan Abdullah selaku Kakekmu, Sedikit Saja Tuan Khabil dan Dani Rustandi mengetahui tentang identitas nak Harsya', Mereka pasti Akan Memburu mu dan Membunuh mu seperti Kedua Orang Tua mu, "Ayah Rijki Mohon Ijin Untuk Berbicara Bila di beli kesempatan Ucap Anaknya Dengan Sopan, "Silahkan Anakku ayah mendengar kan Nya jawab Tuan Suhardi Untuk berbicara dan mengutarakan nya. "Begini ayah Sesuai obrolAn dari Paman Billy waktu itu, Tuan muda Harsya jangan dulu langsung ke perusahaan ayahnya yaitu Mendiang tuan Ismail, Tuan muda Harsya kita masukan ke universitas milik kakek nya tuan Abdullah untuk berkuliah Seperti mahasiswa lainnya' Lalu setelah tuan muda Harsya masuk kuliah kita tempatkan di perusahaan milik kakeknya untuk menangkap tikus tikus yang pro kepada kakeknya atau pro kepada tuan Khabil, Menurut informasi dari Maman tomat selaku kepala pengawal yang telah menangkap pengintai dua orang asing itu menjelaskan bahwa kakek nya sudah mengetahui sosok tuan muda Harsya, Langkah langkah yang akan kita ambil untuk keselamatan Tuan muda Harsya untuk menyiapkan Pengawal bayangan dari jarak jauh siapkan snipers snipers dari jarak jauh bila ada yang mau mencelakai tuan muda Harsya panjang lebar penjelasan dari anaknya tuan Suhardi akan ide dari tuan Billy...!! "Tuan Suhardi pun berdiri dan berjalan kearah Billy dan anak nya Sambil mengelilingi mereka yang hadir di sana, Mencerna gagasan yang di utarakan oleh anak nya Jauh dari lubuk hatinya yang dalam gagasan yang di berikan oleh anak nya cukup brilian, Jika bersikeras untuk mengistiharkan bahwa Harsya adalah pemilik perusahaan anugrah Zahra group dan cucu dari Tuan Abdullah Kakek nya Harsya, maka Dani Rustandi dan antek antek nya tidak akan segan segan untuk melenyapkan tuan muda Harsya, ketika itu terjadi, maka amanat dari sahabatku akan sia sia kepada diriku. "Setelah berpikir Cukup keras, akhir nya Tuan Suhardi membuka suara nya. bersambung
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN