Obrolan hangat bersama kakek nenek

1018 Kata
Padepokan macan putih "Setelah tuan muda Harsya menolak untuk bergabung bersama perusahaan milik Kakek sama hal juga menolak permintaan dari tuan suhardi untuk bergabung ke perusahaan milik ayahnya. "Kakek,. Nenek, boleh kah ," Harsya meminta sesuatu dari kalian berdua," tanya pemuda itu, kepada kedua pasangan paruh baya itu. "Apa," yang kamu minta cucuku," kakek dan nenek mu akan mengabulkan permintaan mu," sebatas kemampuan kakek dan nenek," jawab pria paruh baya itu," "Permintaan dariku," pertama ku mungkin mudah bagi kakek dan nenek untuk mengabulkan nya," tapi permintaan kedua mungkin kakek dan nenek akan terkejut dan berpikir ini tidak mungkin dan tak akan percaya dengan ucapan dari cucu mu ini," lirih harsya. "Teruskan Cucuku," ucap, kakek nya yaitu tuan abdullah,"sahut tuan Abdullah "Sebelumnya Harsya meminta," maap kepada kiayi sepuh," Karna baru Harsya menyadari," bahwa kiayi sepuh adalah paman Harsya," sekali lagi Harsya," meminta maap," paman, ucap nya pelan sambil mencium tangannya," "Sudah," nak Harsya gak harus meminta maap justru," paman yang harus meminta maap karna merahasiakan tentang jati dirimu, karna alasan nya paman merahasiakan" untuk nak Harsya belajar keras nya hidup, sulitnya perjalanan, agar dunia sudah di pegang dalam diri nak Harsya," tidak lupa kepada orang orang yang di bawah,",jawab kiayi sepuh panjang lebar tegas dan berwibawa. "Terimakasih," atas nasehat nya paman," insyaallah Harsya akan mengingatkan nya. "Sama,- sama nak Harsya silahkan lanjutkan pembicaraan dengan permintaan mu kepada kakek dan nenek," "Kakek," permintaan yang pertama," Harsya minta di buatkan rumah layak ," untuk orang tua ku yang merawat dan membesarkannya, dan membangun kan sebuah pondok padepokan di tempat ini agar lebih layak, untuk anak anak belajar," ke kiayi sepuh," karna ingat janji dahulu kepada umi aminah," waktu harsya berumur 19 tahun pernah berjanji kepada umi, selaku orang tua angkat Harsya," "Umi, umi, umi" nanti bila harsya banyak uang satu yang akan harsya dahulukan dan prioritas kan adalah istana untuk umi dan abah," agar sesudah tidur pinggang abah tidak sakit," dan umi tiap sudah dari hutan bisa bersantai dengan abah sambil menonton televisi, yang kata umi kesukaan film nya" ikatan cinta," sontak semua orang yang berada di sana terharu lalu tersenyum," "Terus apa, lagi nak janji kamu kepada umi kamu dahulu," sahut nenek Abdullah "Sama seperti perkataan umi," nek, jawab harsya," "Anak," setelah membangun istana buat umi ada lagi yang mau anakku," bangun, kata umi dahulu. "Mau merenovasi pondok kiayi sepuh umi dan memperluas masjid karna Harsya tiap solat selalu kebagian di jajaran belakang," "Itu,"...!! mah kak harsya, aja yang suka," telat sahut halimah menimpali perkataan pemuda itu," "Sontak semua orang yang hadir di ruangan tersebut tertawa cekikikan," pemuda itu pun bersema merah wajahnya ketahuan kelakuan nya dulu yang suka datang terlambat kalau di suruh berjamaah, solat. "Cucuku Harsya," permintaan mu itu sudah ada dalam benak kakek," sebelum cucuku meminta sudah ada dalam niat kakek dan Nenekmu, "malah orang tua angkat mu dalam waktu dekat ini akan pergi menunaikan ibadah haji," menyempurnakan rukun Islam yang ke lima," ucap kakek nya, "Sontak," air mata Harsya pun terjatuh dalam bening nya air mengalir kedalam pipi nya yang putih," lalu memeluk kakek," dan berkata," kakek, pelukan ini, pelukan ini yang selalu Harsya rindukan, setiap malam aku hanya bisa membayangkan pelukan ini Tampa bisa merasakan langsung," ternyata pelukan kakek masih hangat seperti ayah," lirih dalam serak suara nya. "Kakek dan cucu itu saling memeluk dalam tangis haru, jika kakek tidak mengurangi egonya, keras kepala nya Ismail yang sakit hati atas keegoisan ayahnya," mungkin perpisahan dengan anak nya tidak akan, terjadi, biar lah pelajaran yang akan menjawabnya," "Berbeda dengan cucu nya yang di didik langsung oleh abah jaeludin dan umi aminah serta didikan dari kiayi sepuh," membuat harsya tumbuh menjadi pria baik, umi sering memberi wejangan, Memaafkan itu lebih baik daripada menyimpan dendam. orang yang legowo Memaafkan kesalahan orang lain, kelak hidupnya akan terasa damai dan tentram. "Kamu anak yang baik cucuku," ucap nenek Aisah, ibu nya Ismail, "Setelah pelukan hangat dari kakek, dan nenek, nya pemuda itu pun kembali duduk seperti biasa tadi mengobrol dan kakek abdullah pun menanyakan permintaan yang kedua, nya "Cucuku," apa' permintaan yang kedua mu coba utarakan kepada kakek dan Nenekmu,? "Mungkin," ini permintaan kedua dari ku sedikit menjurus kedalam internal perusahaan"jawab harsya, seketika wajah kakek abdullah beserta Alex, gandi, Dirga, dan yang terlibat di dalam ruangan rumah kiayi sepuh terkejut. "Coba,", jelaskan kepada kakek, cucuku," ucap abdullah penasaran. "Sebelumnya, Harsya meminta maap kepada tuan alex, kak, gandi, dan kak Dirga, jawab," Harsya mengarah kepada tiga lelaki yang berbeda usia tersebut," "Tidak, harus meminta maap tuan muda silahkan kemukakan yang kutahu tuan muda tentang perusahaan milik tuan besar ucap asisten Tuan Abdullah "Harsya meminta untuk memindahkan perusahaan kakek yang ada di pusat di kota Jogjakarta untuk berpindah ke kota besar jakarta," agar harsya bisa masuk kedalam perusahaan milik kakek dengan sebatas pegawai OB dan ijinkan harsya untuk kuliah di kampus dimana sahabat sahabat harsya berkuliah," Usahakan harsya masuk di perusahaan milik kakek, jangan sampai bocor kesiapa pun juga,.!! "Umi,..." Abah," sebelum Harsya berangkat umi pernah berkata sambil meledek, Harsya, iya kan umi, ucap Harsya kepada umi yang ada di samping nya itu, sambil terkekeh cekikikan, pemuda itu,? "Umi, nya hanya tersenyum manis dan berkata huh....! dasar tukang ngadu, kekeh umi nya, di barengi oleh semua orang tertawa," Kadang, serius kadang bercanda,kadang bersedih, itu semua di sebabkan oleh pemuda tampan itu,.! "Emang," umi pernah ngomong apa, kak sahut halimah penasaran," "Harsya'melihat kearah umi nya sambil terkekeh cekikikan," sedangkan umi nya hanya manyun kaya Tutut yang siap di masak oleh bumbu dapur, "Umi," ngomong begini Imah," di kampung anak hanya jadi TUKANG OJEG TAMPAN pergi ke Jakarta di sangka jadi DIREKTUR ehk tak tahu nya jadi OJEG ONLINE TAMPAN Sekarang"mau jadi OB tambahin aja pake T jadi OVICS BOY TAMPAN kekeh Harsya yang tertawa lepas," membuat semua orang terbengong dan akhirnya tertawa bersama, "Tapi," berkat, doa dari Abah, dan umi," percaya atau pun tidaknya bukan satu perusahaan yang akan harsya Genggam dalam tangan nya tapi empat perusahaan yang akan di genggam oleh pemuda tersebut," "Dan kiayi sepuh pun mengangguk dan meng iyakan ucapan dari pemuda yang bernama HARSYA BADZIL ISMAIL ABDULLAH "Semua yang hadir di sana pun mengucap kata Amiin yaa robball allamiin.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN