Ucapan Nadira seketika membuat Mita menajamkan matanya ke arah Nadira. Kini keduanya saling bertatapan dengan wajah yang sulit diartikan. Bahasa tubuh mereka seakan berbicara tanpa kata – kata. Entahlah hanya mereka berdua saja yang tahu. “Baik. Jika itu maumu”. Ucap Mita tiba – tiba. Mita tersenyum penuh arti pada Nadira. (Aku harap kamu tidak akan menyesal Nadira). Lirih Mita dalam hatinya. *** Author P.O.V Nadira dan Mita sedang dalam perjalanan menuju apartemen Reyhan. Hening. Tidak ada suara dari keduanya. Mereka seakan tengah sibuk dengan pikirannya masing – masing. Jika Mita terlihat lebih santai, lain halnya dengan Nadira. Wajah Nadira malah lebih terlihat cemas. Entah apa yang sedang Nadira pikirkan sekarang. Namun dia berusaha untuk tetap tenang di depan Mita. “Ehem, kamu t

