Luoyang, 15 tahun yang lalu
Di sebuah Fu yang ada di kota Luoyang, dua anak dari keluarga bangsawan tengah bermain salju bersama. Keduanya adalah anak yang tidak cukup beruntung. Salah satu anak harus ditinggalkan oleh ibunya semenjak dia lahir, sementara anak yang lebih muda harus menjadi seorang yatim piatu sejak dia lahir. Dua bocah itu adalah Wei Xiao Yue dan Baili Qing Shi.
Semenjak Jenderal Wei Su menyelamatkan Putra Mahkota Li Lian dari kemalangan yang hampir merenggut nyawanya itu, semua identitas sebagai pewaris tahta yang melekat pada Baili Qing Shi telah dihilangkan. Nama, marga, gelar, maupun identitas lainnya tidak pernah lagi diungkit ke permukaan oleh Jenderal Wei Su. Barulah saat Baili Qing Shi menginjak usia ke lima, dia akhirya diberitahu perihal fakta yang menyakitkan ini.
Baili Qing Shi kecil tidak cengeng, dia samasekali tidak pernah keberatan jika dirinya telah dibuang oleh orangtuanya. Hidup bersama Wei Xiao Yue dan Jenderal Wei Su telah memberikannya kebahagiaan. Jenderal Wei Su juga merasa lega akan fakta ini, tapi dia juga merasa kasihan di waktu yang bersamaan. Itulah mengapa, Jenderal Wei Su selalu menyuruh putra kecilnya, Wei Xiao Yue, yang saat itu masih berusia tiga belas hingga empat belas tahun untuk selalu menjaga dan melindungi Baili Qing Shi.
Perubahan kondisi tiba-tiba terjadi. Perbatasan di Jiangnan tiba-tiba diserang oleh Dong Yang. Jenderal Wei Su harus turun tangan sendiri dalam perang yang terjadi di perbatasan ini. Saat itu, perang perebutan wilayah ini adalah perang terbesar yang memakan banyak korban. Tidak mau membiarkan ayahnya pergi, dan berdalih sebagai bentuk pelatihan militer usia dini, Wei Xiao Yue yang masih belia ikut ke perbatasan bersama sang ayah untuk berperang.
Baili Qing Shi kecil tidak pernah berhenti menangis dan merengek, berharap bahwa Xiao ge-nya tidak akan pergi. Tapi apa daya, Wei Xiao Yue muda tetaplah pergi.
“Gege berjanji padamu, gege akan kembali dengan selamat. Gege dan Jenderal akan kembali untuk bermain bersamamu lagi.” Wei Xiao Yue muda mengangkat jari kelingkingnya yang ramping di depan wajah Baili Qing Shi kecil yang masih menangis.
Baili Qing Shi sangatlah cerdas, tapi saat itu dia tetaplah anak-anak yang masih polos. Jadi dengan ekspresi menggemaskan layaknya babi kecil berwarna merah muda, Baili Qing Shi juga mengangkat jari kelingkingnya yang gemuk. Dia tersedu-sedu saat berkata, “Xiao ge berjanji?”
Wei Xiao Yue menganggukkan kepalanya beberapa kali sebelum akhirnya mengaitkan jari kelingkingnya dengan jari kelingking Baili Qing Shi. Tangannya yang satu mengusap air mata Baili Qing Shi yang telah bercampur dengan ingus, dia berkata, “gege berjanji padamu!”
Sebelum pergi, Wei Xiao Yue juga menyerahkan pedang untuk Baili Qing Shi. Itu adalah pedang yang berat, dan Baili Qing Shi kecil masih belum bisa membawanya atau sekedar mengangkatnya. Dia hanya bisa menyeret pedang itu seperti tongkat.
Wei Xiao Yue berkata, “kau harus menyimpannya dan menggunakannya untuk melindungi diri kelak. Gege dan Jenderal akan kembali saat kau sudah sedikit lebih tinggi. Kau harus berlatih. Jika aku kembali, kita harus bertarung lagi. Bagaimana?”
“En, aku mengerti.” Baili Qing Shi segera mengusap ingus dan air matanya. Dia sangat bertekad ketika dia berkata, “aku akan menjadi seorang pria yang kuat. Aku dan gege akan pergi berperang bersama kelak!”
Flashback berakhir
“Gege berjanji! Gege berjanji! Xiao Baili!” Mata Wei Xiao Yue masih menutup ketika dia membuka mulutnya.
Wei Xiao Yue mengingau dalam tidurnya. Dia telah pingsan selama hampir tiga jam dan selama itu pula, Baili Qing Shi tidak pernah berpindah dari tempatnya. Ya, tuan muda Baili telah berada di sana untuk menjaga Wei Xiao Yue. Dia bahkan selalu memanaskan bubur satu jam sekali, takut jika Wei Xiao Yue tiba-tiba bangun dalam keadaan kelaparan.
“Yi..Ge, ge, kau sudah sadar?! Bangunlah!” Keributan tercipta begitu suara Baili Qing Shi terdengar di seluruh ruangan.
‘’Ouyang tidak berguna’ yang baru saja tertidur bahkan harus kembali membuka lebar-lebar matanya saat dia mendengar Jenderal-nya yang menyebalkan itu telah bangun.
Ouyang Yuze dengan langkah kaki terburu-buru masuk ke dalam ruangan. Dia akhirnya melihat Wei Xiao Yue yang pingsan bangun. Tidak bangun, lebih tepatnya sadar.
Wei Xiao Yue merasakan kepalanya berdenyut, dia bahkan terlihat linglung saat berkata, “aku, di mana kita?”
“Ge, kita masih berada di Jiangnan. Kau pingsan, jadi kepulangan kita ke Luoyang ditunda.” Ujar Baili Qing Shi dengan suara lembut. Baili Qing Shi juga dengan sigap memberikan gelas porselen berisi air pada Wei Xiao. Dan Wei Xiao Yue dengan terburu-buru meneguk airnya.
Melihat kekonyolan dan tindakan sembrono dari Wei Xiao Yue, Ouyang Yuze tidak bisa tidak berkomentar, “pelan-pelan saja! Siapa yang akan mengambil air itu darimu. Kau bahkan sangat kekanak-kanakan.”
“Tutup pintunya,” kata Wei Xiao Yue secara tiba-tiba.
Ouyang Yuze langsung menyadari perubahan situasi yang terjadi ini. Dia tahu betul bahwa sahabatnya yang konyol telah bersikap serius. Jadi Ouyang Yuze tidak lagi bermain-main ataupun mengatakan hal konyol. Dia segera menutup pintu dan jendela serta memastikan bahwa tidak ada orang lain yang bisa mendengar pembicaraan mereka nantinya.
Wei Xiao Yue tiba-tiba berdiri, langkahnya masih sempoyongan. Baili Qing Shi dengan sigap membantunya sembari berkata, “Ge, berbaringlah. Kau mau apa?”
Wei Xiao Yue tidak mengatakan apa-apa, dan sebagai balasannya dia langsung bersujud di bawah kaki Baili Qing Shi. Ouyang Yuze benar-benar terkejut dengan hal ini, dia tidak bisa tidak menganga. Baili Qing Shi juga sama terkejutnya, dia bahkan tidak bisa berkata-kata.
Kepala Wei Xiao Yue masih menyentuh lantai yang dingin saat dia berkata, “Yang Mulia, terimalah penghormatan dari hamba.”
“Hah?” Ouyang Yuze nyaris kehilangan detak jantungnya. Dia memucat dan membeku di tempatnya berdiri.
“Yuze, beri hormat! Dia adalah Putra Mahkota Li Lian!” Kata Wei Xiao Yue pada Ouyang Yuze.
“Oh?” Ouyang Yuze masih linglung dengan berubahan situasi ini, tapi dia tidak bisa mengabaikan kata-kata Wei Xiao Yue, jadi dia langsung bersujud dan berkata, “aku..eh tidak, tidak. Hamba, Wakil Jenderal Ouyang Yuze memberi hormat pada Yang Mulia Putra Mahkota..siapa?”
Wei Xiao Yue, “Li Lian!”
Ouyang Yuze segera mengulangi kata-katanya dengan nada mantap, “Hamba, Ouyang Yuze, Wakil Jenderal Wei Xiao Yue, memberi hormat pada Putra Mahkota Li Lian!”
Baili Qing Shi tidak menginginkan hal ini terjadi padanya. Dia samasekali tidak mau jika kedua orang yang kini bersujud di bawahnya itu bersikap sopan padanya. Jadi tanpa menunda-nunda waktu, Baili Qing Shi segera menunduk dan membantu Wei Xiao Yue bangun, “Ge, apa yang kau lakukan? Bangun! Jangan lakukan ini!”
“Hamba tidak pantas.” Kata Wei Xiao Yue.
“Ge, Wakil Jenderal Ouyang, apa yang terjadi pada kalian? Jangan begini?” Baili Qing Shi akhirnya duduk di lantai. Dia berkata, “aku bukanlah Putra Mahkota lagi. Aku adalah Baili Qing Shi! Aku adalah murid Jenderal Wei Su dan adik seperguruan Jenderal Wei Xiao Yue. Aku adalah tuan muda Baili Qing Shi yang kaya. Aku bukanlah pewaris tahta. Lagi pula, jika semua ucapan kalian itu terdengar, maka masalahnya akan semakin pelik.”
Wei Xiao Yue kembali membenturkan jidatnya ke lantai saat dia berkata, “hamba ini bodoh. Hamba pantas mati.”
Jidat Ouyang Yuze juga sudah merah, tapi dia masih harus mengikuti Wei Xiao Yue bersujud. Dia bahkan berpikir bahwa Wei Xiao Yue tidak pernah pergi untuk bersujud di kuil, tapi kali ini dia benar-benar bersujud sampai dahinya merah.
“Aiya, hentikan! Apa yang sebenarnya kalian lakukan? Aku tidak mengatakan apapun. Aku hanya berkata bahwa ucapan kalian ini berbahaya, tapi kenapa kalian kembali membenturkan kepala kalian ke lantai?” Baili Qing Shi benar-benar terlihat frustasi ketika dia mengatakan hal ini.
“Kami pantas mati Yang Mulia,” jidat Wei Xiao Yue hampir menyentuh lantai lagi. Tapi tangan Baili Qing Shi menghalanginya. Alhasil jidat Wei Xiao Yue hanya mengenai punggung tangan Baili Qing Shi.
“Aku perintahkan kalian untuk bangun!” Kata Baili Qing Shi secara tiba-tiba. “Apakah nyawa kalian tidak berarti? Jangan pernah melakukan ini di masa depan lagi. Dan juga, aku katakan sekali lagi. Aku bukanlah apa yang kalian katakan. Aku mohon, jangan perlakukan aku seperti ini. Aku adalah Baili Qing Shi.”
Apa yang dikatakan oleh Baili Qing Shi itu tentu saja adalah bualan semata. Dia tidak pernah bersungguh-sungguh memberikan perintah. Tapi jika dia tidak melakukan hal itu, Baili Qing Shi takut jika Wei Xiao Yue dan Ouyang Yuze akan melukai kepala mereka.
Diskusi di antara keduanya akhirnya dimulai. Baili Qing Shi sebelumnya telah mengatakan bahwa dia tidak ingin diperlakukan layaknya seorang Putra Mahkota atau pewaris tahta. Tapi untuk menghindari dua orang pria bebal itu mengungkitnya lagi, mau tidak mau, tuan muda Baili mengatakannya lagi.
“Jika kalian terus memperlakukanku dengan sikap seperti ini, maka bukan hanya nyawa kalian yang berada dalam bahaya. Tapi aku juga.” Kata Baili Qing Shi, “Putra Mahkota saat ini adalah Li Jin. Dia adalah satu-satunya pewaris tahta yang sah. Dan aku?”
Suasana hening sejenak, Baili Qing Shi sejatinya tidak mau mengungkit masa lalunya yang menyedihkan. Dia benar-benar benci jika dia harus terlihat menyedihkan. Baili Qing Shi pada akhirnya berkata, “aku adalah Baili Qing Shi. Aku yatim piatu dan orangtuaku telah meninggal. Aku tinggal dan besar dengan asuhan pengasuhku. Aku berguru pada Jenderal Wei Su dan Jenderal Wei Xiao Yue adalah Shixiong sekaligus satu-satunya keluarga yang aku miliki.”
Untuk sejenak, Wei Xiao Yue yang biasanya selalu aktif berbicara kini tampak bingung harus mengatakan apa. Dia tahu betul dan dia juga menyadari bahwa ucapan dari Baili Qing Shi itu benar.
“Lalu apa rencana Yang..apa rencanamu kedepannya?” Wei Xiao Yue akhirnya membuka mulutnya kembali setelah berpikir lama.
Baili Qing Shi dengan serius berkata, “Ge.., kita memiliki masalah yang lebih penting dibandingkan masalah ini. Korupsi militer yang membuat para prajurit kita kalah benar-benar tidak bisa ditolerir. Senjata yang mereka gunakan benar-benar buruk. Terlebih lagi, aku mengatakan ini bukan karena aku menginginkan sesuatu. Aku…”
Bahkan sebelum Baili Qing Shi berhasil mengungkapkan apa yang ingin dia katakan, Wei Xiao Yue sudah terlebih dahulu berkata, “kekhawatiran terbesarmu ada pada Putra Mahkota Li Jin. Itu benar kan? Melihat bagaimana dia bertindak, berpesta di perbatasan, aku juga tidak bisa tidak muak padanya. Tapi apa yang bisa aku lakukan? Dia adalah pewaris tahta sekarang. Cepat atau lambat dia akan menggantikan ayahmu…menggantikan Yang Mulia Kaisar.”
Baili Qing Shi tidak pernah mau terlibat dalam urusan negara. Itulah sebabnya dia enggan untuk mengikuti ujian kekaisaran yang bisa saja membuatnya menjadi pejabat tinggi. Dia benar-benar muak dengan segala macam tipu daya dan perebutan kekuasaan yang terjadi di istana. Tapi di lain sisi, Baili Qing Shi benar-benar khawatir jika Tang Agung akan jatuh jika yang duduk di kursi naga adalah manusia tidak bermoral seperti Li Jin.
“Ge, aku tidak memiliki banyak ide tentang semua ini. Aku samasekali tidak akan keberatan jika Putra Mahkota Li Jin adalah orang yang baik dan mau sadar akan penderitaan rakyat.” Baili Qing Shi dengan suara rendah berkata, “tapi orang ini benar-benar tidak bisa diandalkan. Izinkan aku bertanya, apakah tidak ada pangeran lain yang bisa menggantikannya?”
Mendengar semua pembicaraan antara Wei Xiao Yue dan Baili Qing Shi, Ouyang Yuze yang sedari tadi diam tidak bisa tidak ketakutan. Ini adalah pembicaraan yang bahkan tidak bisa dibicarakan di kuil yang suci. Arahanya sudah pasti, itu adalah bagaimana caranya agar Putra Mahkota digantikan.
Ya, digantikan!
“Maafkan aku karena menyela pembicaraan kalian,”kata Ouyang Yuze. “Tapi apa yang sedang kalian bicarakan ini bukanlah hal kecil. Jika kita ketahuan tengah membicarakan hal ini, maka kita dan sembilan generasi kita akan mati!”
Mengarah ke arah pemberontakan kecil, lebih tepatnya itu adalah sebuah konspirasi untuk menggantikan Putra Mahkota tirani dan membuatnya tidak menjadi pewaris tahta. Hukumannya tidak seberat apa yang dikatakan oleh Ouyang Yuze. Tapi jika Li Jin telah menjadi seorang Kaisar dan pembicaraan ini masih berlanjut, maka ucapan Ouyang Yuze itu bukan lagi omong kosong belaka. Ya, hukuman pembasmian sampai ke sembilan generasi akan benar-benar dijatuhkan pada seorang pemberontak!
“Wakil Jenderal Ouyang, jangan khawatir. Dinding di sini tidak memiliki telinga, lagi pula aku juga tidak memiliki keturuan lain.” Baili Qing Shi dengan skeptis berkata, “bukankah ini adalah hal yang mendebarkan?”
Mendebarkan pantatku! Kenapa bocah ini begitu berani?!
Wei Xiao Yue tidak larut dalam ocehan yang tidak berkualitas. Kali ini dia benar-benar serius dalam menanggapi masalah pewaris tahta. Dia adalah orang pertama yang menentang keras sewaktu Li Jin diangkat menjadi Putra Mahkota. Semua itu bukannya tanpa alasan. Bukankah alasannya sudah jelas? Ya, apa yang ditakutkan oleh Wei Xiao Yue benar-benar terjadi hari ini. Bahkan mungkin telah terjadi di beberapa kesempatan di masa lalu.
“Kaisar memiliki harem yang besar. Selain Li Jin, dia tentunya memiliki putra-putra lain dari selir-selirnya yang lain. Tapi untuk beberapa alasan, Li Jin-lah putra kesayangan Kaisar.” Ujar Wei Xiao Yue.
Putra kesayangan Kaisar? Lalu, apakah orang yang tengah duduk di depan Wei Xiao Yue dan Ouyang Yuze itu bukan putra Kaisar Tang Agung?