Back to Luoyang

2354 Kata
Jangan tanya siapa yang telah melaporkan atau membocorkan perihal kejadian yang pernah menimpa Li Jin itu. Bukankah semua sudah jelas? Jawabannya tentu saja adalah orang dengan nama Li sebagai nama keluarganya. “Yang Mulia, hamba takut. Jenderal Wei Junior telah melarang kami untuk mengatakan kejadian itu kepada siapapun. Hamba…” Prajurit yang menjadi pesuruh Li Jin itu nampak tengah berlutut di bawah kaki Putra Mahkota. “Kau lebih takut padanya? Yang akan menjadi Kaisar itu adalah aku dan bukan dia! Jika kau masih ingin hidup, sebaiknya kau tutup mulutmu dan pergi dari hadapanku!” Li Jin kemudian menuangkan segelas anggur dan meminumnya. Sementara salah satu prajurit yang telah dimarahi itu, keluar dari ruangan Li Jin dengan ekspresi yang sulit untuk dijabarkan. Begitu tangan prajurit itu menutup pintu, wajahnya benar-benar pucat pasi, seolah-olah darahnya telah habis karena dihisap oleh Jiangshi. “Jen…Jenderal.” Melihat Wei Xiao Yue berdiri di depan kamar Li Jin, prajurit itu mungkin lebih memilih untuk melihat Jiangshi. (Jiangshi adalah vampir China) Wei Xiao Yue bersandar di dinding, dia melipat lengannya di atas dadanya, senyumannya tidak pernah hilang dari wajah tampannya. Wei Xiao memberikan isyarat agar prajurit itu segera pergi dari hadapannya. Dia kemudian mengetuk pintu kamar Putra Mahkota. “Masuk.” Kata Li Jin. Wei Xiao Yue masuk dan menutup pintu. Putra Mahkota Li Jin, “Uhuk, uhuk.” Anggur yang baru dipanaskan itu benar-benar terasa seperti racun bagi Li Jin. Dia batuk selama beberapa kali sebelum akhirnya menyuruh dua orang wanita penghibur untuk pergi dari kamaranya. “Rupanya kondisi Yang Mulia sudah membaik. Kita akan kembali ke Luoyang besok, jadi sebaiknya Yang Mulia beristirahat dan tidak bermain-main dengan wanita mulai sekarang. Perjalanan dari Jiangnan ke Luoyang akan memakan waktu selama dua sampai tiga hari.” Wei Xiao Yue berkata, “Yang Mulia akan menunggangi kuda Yang Mulia sendiri.” Li Jin tampak tidak senang ketika dia mendengar ucapan Wei Xiao Yue, suaranya terdengar sinis ketika dia berkata, “Kita bisa menyewa kereta kuda, terlalu melelahkan untuk…” Wei Xiao Yue segera menyela Li Jin, “Jika rakyat ibukota melihat Yang Mulia menaiki kereta dan tidak menaiki kuda Yang Mulia sendiri, maka aku tidak tahu apa yang akan terjadi. Yang Mulia Kaisar mengirim Yang Mulia ke Jiangnan pasti karena suatu alasan kan? Dan aku yakin alasan di balik itu sama dengan alasan yang terpikirkan di kepala Yang Mulia saat ini.” “Aku mengerti.” Kata Li Jin, “Ah, pemuda yang menyelamatkanku, bagaimana dengannya? Aku rasa aku harus memberikannya hadiah.” Pemuda yang dibicarakan oleh Li Jin ini tentu saja adalah Baili Qing Shi. Wei Xiao Yue sedikit tidak menyangka bahwa orang tidak tahu malu seperti Li Jin ini masih mengingat seseorang yang menyelamatkannya. “Dia adalah salah satu tentara sukarelawan. Dia baik-baik saja.” Wei Xiao Yue tidak ingin mengatakan hal lain, jadi dia membungkuk sebelum akhirnya berpamitan, “Aku akan pergi Yang Mulia.” Ouyang Yuze memergoki Wei Xiao Yue yang baru saja turun dari lantai dua kamar Putra Mahkota. Ada banyak biji melon di tangan Wakil Jenderal Ouyang. Nampaknya dia akan duduk untuk memulai gosip baru atau sekedar membaca puisi yang sudah lama sekali dia tidak baca. "Kau kenapa terlihat senang sekali?" Ouyang Yuze menyipitkan matanya, "Apa kau sudah gila?" Wei Xiao Yue mengambil biji melon dan memasukkan beberapa ke dalam mulutnya. Alih-alih menjawab ucapan Ouyang Yuze, Wei Xiao Yue malah pergi meninggalkan sahabatnya itu. Ouyang Yuze sudah dibuat penasaran dengan sikap aneh dan bodoh Jenderal Wei Juni-o-r ini, jadi dia tidak bisa membiarkan hal ini berlalu. "Saat kita sudah kembali ke Luoyang, aku akan membawamu ke tabib terbaik. Tidak peduli berapa harga yang harus aku bayar." Kalimat ini secara tiba-tiba muncul dari mulut Ouyang Yuze. Wei Xiao Yue ingin mengambil biji melon lagi, tetapi tangannya ditampar oleh tangan Ouyang Yuze, "Kenapa kau mau membawaku ke tabib? Apa aku tidak terlihat cukup sehat di matamu?!" "Ya." Ouyang Yuze berkata dengan serius, "Kau sakit." Wei Xiao Yue, "Sakit? Aku baik-baik saja, memangnya aku sakit apa?" "Yang pertama, kau tuli. Yang kedua, kau tidak bisa merasakan udara dingin. Aku takut jika ini dibiarkan, maka kau akan semakin parah." Ouyang Yuze memasukkan biji melon ke dalam mulutnya dan bersiap mengunyahnya. Wei Xiao Yue segera memukul bagian belakang kepala Ouyang tidak berguna. Biji melon yang akan tertelan masuk ke tenggorokan Ouyang Yuze akhirnya dipaksa keluar saat Wakil Jenderal Ouyang itu batuk karena tersedak. Ouyang Yuze, "Uhuk, uhuk." "Di istana sekarang pasti sedang terjadi suatu keributan. Utamanya keributan yang disebabkan oleh Mo Guifei dan Perdana Menteri Kanan." Wei Xiao Yue melihat Ouyang Yuze yang menegak seteguk air putih, dia berkata, "Putra Mahkota melaporkan kejadian yang pernah menimpanya." Air yang nyaris masuk ke dalam tenggorokan Ouyang Yuze juga dipaksa keluar. Air itu menyembur ke luar dan mengenai jubah mahal Jenderal Wei Juni-o-r. "Kau menjijikkan!" Wei Xiao Yue menyeka air cipratan dari mulut Ouyang Yuze menggunakan sapu tangannya. "Dia benar-benar mengadu rupanya." Ouyang Yuze tidak peduli dengan pakaian mewah Wei Xiao Yue, dia masih berkomentar, "Aku penasaran dengan reaksi Kaisar. Apa dia akan menghukum kita karena lalai menjaga Putra Mahkota?" Wei Xiao Yue berdiri dari kursinya, "Entahlah, aku tidak tahu." "Kau mau kemana? Kau tidak mau lagi biji melon ini?" Tanya Ouyang Yuze. Wei Xiao Yue melambai dengan ceria, "Aku akan menemui putra angkatku." *_ Istana Kekaisaran Tang Agung, Istana Daming. Setelah membuat Kaisar dan Permaisuri murka, Mo Guifei akhirnya dijatuhi hukuman kurungan selama satu minggu. Dia tidak lagi bisa pergi kemanapun untuk menyalahkan orang-orang. Jadi, Mo Chun hanya bisa mengunjungi Mo Guifei secara suka rela. “Kakak, kau di sini.” Mo Guifei segera memberikan isyarat pada Mo Chun untuk duduk. “Yang Mulia, apa yang sebenarnya ingin kau katakan? Kau terlihat sangat…” Mo Chun menghela napas, “ Apa sesuatu terjadi pada Yang Mulia Putra Mahkota?” Mo Chun, dia adalah putra tertua keluarga Mo. Dia juga adalah perdana menteri kanan sekaligus kakak dari selir Mo, Mo Yun. Selir Mo tentu saja akan mengadukan hal ini pada Mo Chun. Dia menceritakan semua berita yang didengarnya perihal Putra Mahkota pada perdana menteri kanan, Mo Chun. Dan Mo Chun yang sejatinya telah membenci Wei Xiao Yue sejak awal, tidak bisa tidak menggertakkan giginya. “Mendengarnya kembali saja benar-benar membuatku ingin muntah. Dia sudah lama pergi, tapi dia tiba-tiba kembali, apa yang dia inginkan?!” Kata Mo Chun. Ada satu rahasia lagi yang belum terungkap ke permukaan. Ya, itu adalah perseteruan keluarga Wei dan keluarga Mo. Perseteruan ini dimulai ketika Jenderal muda, Jenderal Wei Xiao Yue, masuk ke politik istana. Apa maksudnya? Tidak banyak yang tahu jika posisi Perdana Menteri Kiri Kekaisaran telah kosong selama kurang lebih tiga tahun. Ya, tiga tahun! Lalu apa penyebabnya? Tiga tahun adalah lamanya waktu yang diperlukan oleh Wei Xiao Yue untuk berkeliaran dengan status tunawisma merepotkan yang disandangnya. Maka jawabannya sudah pasti sekali. Ya, selain menjabat sebagai seorang Jenderal besar Kekaisaran Tang, dia juga adalah Perdana Menteri Kiri! Bagaimana mungkin hal ini terjadi?! Bukankah Kaisar Li Wei terlalu berhati-hati padanya, lalu untuk apa dia memberikannya dua jabatan tinggi seperti itu pada orang yang selalu dia waspadai? “Jika saja para sarjana bodoh dan para menteri tidak mendukungnya untuk naik ke posisi Perdana Menteri Kiri, maka aku mungkin bisa menjadikan putraku sebagai penggantinya. Tapi dia memang benar-benar tidak terkalahkan! Dia benar-benar melengket seperti lintah! Kaisar bahkan tidak bisa mengusirnya!” Mengingat bagaimana wajah menyebalkan Wei Xiao Yue, Mo Chun tidak bisa tidak mengebalkan tinjunya. “Kau benar kakak.” Mo Guifei, “Berbicara mengenai Kaisar, aku juga menjadi sedikit khawatir tentang satu hal lainnya.” Mo Chun, “Apa itu Yang Mulia?” “Perhatian dan sikap Yang Mulia Kaisar tiba-tiba berubah pada Jin’er. Kakak sendiri paling tahu kan bahwa Jin’er adalah putra kesayangan Yang Mulia Kaisar. Dari Jin’er kecil, tidak ada yang bisa menggantikannya. Selain anak itu, tidak ada darah daging Kaisar lainnya yang bisa menggantikan posisi Jin’er. Tapi dia kan sudah mati, dia sudah kita…” “Yang Mulia!” Mo Chun segera menyela ucapan selir Mo, “Dinding istana bahkan memiliki telinga, jadi tolong perhatikan ucapan Yang Mulia.” “Dalam dua hari Yang Mulia Putra Mahkota akan tiba. Aku yakin pasti Kaisar tidak akan melakukan apa-apa. Putranya baru saja selamat dari bahaya, jadi tidak mungkin Kaisar akan menghukumnya.” Mo Chun berkata, “Posisi Putra Mahkota dan calon Kaisar Tang Agung tetap menjadi milik Yang Mulia Li Jin, dia tidak tergantikan!” Mo Chun merendahkan suaranya sampai ke titik di mana hanya dia dan selir Mo yang bisa mendengarnya, “Siapapun itu, yang berusaha untuk menghalangi Putra Mahkota, maka klan Mo tidak akan pernah bisa mentolerirnya. Jadi Yang Mulia tidak perlu khawatir.” “Aku mengerti kakak, maafkan aku karena telah membuatmu khawatir.” Selir Mo meneguk teh hangatnya sebelum akhirnya berkata, “Lalu bagaimana dengan Jenderal Wei? Apa yang akan kau lakukan padanya?” Mo Chun juga menegak seteguk tehnya sebelum akhirnya bersuara, “Untuk sementara ini dia tidak melakukan pergerakan lain, jadi aku tidak bisa melakukan apa-apa padanya. Kita hanya bisa menunggu dan melihat.” *_ Tempat dimana Putra Mahkota serta prajurit elit bermalam dengan prajurit biasa bermalam tentu saja berbeda. Putra Mahkota tentu saja akan tinggal di penginapan terbaik, tapi Baili Qing Shi yang hanya berstatus sebagai tentara sukarela harus tinggal di penginapan yang biasa-biasa saja. Wei Xiao Yue, Ouyang Yuze, dan Lin Bo tentunya termasuk ke dalam orang-orang yang tinggal di penginapan elit, tapi karena Wei Xiao Yue yang rewel, mereka harus mengikuti maunya. Tidak mau tinggal di penginapan yang sama dengan Putra Mahkota, hampir sebagian pasukan, utamanya pasukan Jenderal Wei berkemah di sebuah lapangan di tengah-tengah kota Jiangnan. Ini bukanlah ide yang baik mengingat udara benar-benar terasa sangat dingin. “Apa unggun apanya?! Apa dia sudah gila?!” Ouyang Yuze dengan kesal menggurutu. Mata elangnya menatap Jenderal Wei yang tengah mengobrol bersama para bawahannya dan juga Baili Qing Shi. Baili Qing Shi, di mata semua orang, kecuali Ouyang Yuze dan Lin Bo, dia hanyalah tentara sukarela. Perihal identitasnya sebagai tuan muda Baili dan putra angkat Wei Xiao Yue, tidak boleh ada yang mengetahuinya. Segala jenis hal yang bisa saja memicu keramaian harus dihindari, terlebih lagi karena adanya Putra Mahkota. Wei Xiao Yue juga telah mempertimbangkan hal lain tentang hal ini. Itu karena hubungan Baili Qing Shi dengan menteri pertahanan, Liu Qianfan dan statusnya sebagai Perdana Menteri Kiri. Selama kurang lebih satu jam, suasana kemah yang hangat masih terasa, tapi setelah angin meniup api unggun yang telah susah payah mereka buat, para tentara, atas hasutan Ouyang Yuze akhirnya memutuskan untuk kembali ke penginapan mereka. Wei Xiao Yue, “…..” Setelah merapikan semua tenda-tenda mereka, para tentara satu persatu masuk ke dalam penginapan. Bahkan Wei Xiao Yue yang keras kepala dan tahan akan udara dingin harus diseret secara khusus oleh Wakil Jenderal Ouyang. Di luar, Baili Qing Shi masih membantu para tentara. Statusnya sangat rendah, tapi karena kedekatannya dengan Jenderal mereka, tentara-tentara yang lain masih segan untuk menyuruh Baili Qing Shi melakukan ini dan itu. Hal yang sama, atau bahkan lebih, dirasakan oleh Lin Bo yang sejatinya telah mengetahui identitas Baili Qing Shi yang sebenarnya. Saat para tentara telah masuk dan hanya ada Baili Qing Shi yang tengah menyelesaikan pekerjaannya, Lin Bo dengan hati-hati berjalan ke arahnya. Dia segera berbisik, “Yang Mu…ah, tuan muda, tolong berikan semua barang-barang ini padaku. Aku akan membawanya ke dalam, tuan muda silahkan beristirahat. Dan juga, ini adalah kunci kamarku, jangan tidur bersama para tentara, mereka mungkin sedikit sembrono.” Baili Qing Shi enggan menyerahkan sesuatu yang ada di tangannya pada Lin Bo, suaranya juga tak kalah rendah saat dia membalas ucapan Lin Bo, “Er ge, jangan perlakukan aku seperti ini. Aku benar-benar baik-baik saja. Masuklah dan beristirahatlah. Jangan khawatirkan aku.” Lin Bo, “Marquis menyuruhku untuk menjagamu, bagaimana mungkin aku..” Baili Qing Shi segera mengerutkan keningnya, “Kalau Er Ge masih menganggapku sebagai Xiao Baili, maka tolong turuti kemauanku. Akan sangat berbahaya jika kita ketahuan, jangan kecewakan Da ge.” Setelah mendengar ucapan Baili Qing Shi itu, Lin Bo dengan enggan pergi. Baili Qing Shi merasa harus menyelesaikan semua pekerjaannya dan pergi tidur. Tapi seseorang tidak akan membiarkannya pergi begitu saja. “Yang Mulia.” Dua kata yang membuat Baili Qing Shi membatu, kakinya seolah lengket di lantai dan dia tidak bisa bergerak. Baili Qing Shi hanya bisa menoleh dan mendapati Yifu-nya tengah berdiri di belakangnya. Bagaimana mungkin dia ada di sana? Tidak, tidak, sejak kapan dia ada di sana? Baili Qing Shi, “Yifu…” “Inikah sesuatu yang ingin kau sampaikan padaku ketika kita sampai di Luoyang.” Wei Xiao Yue berjalan mendekati Baili Qing Shi, “Tapi maafkan aku, aku sudah mengetahuinya hari ini. Subjek ini telah mengetahuinya Yang Mulia.” Benda yang ada di tangan Baili Qing Shi itu seketika jatuh ke lantai. Angin dingin menerpa wajah tampan Xiao Baili. Wei Xiao Yue, "Aku tidak tahu bagaimana harus berkata. Aku.." Sebelum Wei Xiao Yue berhasil menyelesaikan kalimatnya, Baili Qing Shi sudah terlebih dahulu menarik lengan Yifu-nya dan membawanya pergi dari penginapan. "Aku akan mengatakannya, aku akan mengatakannya padamu." Baili Qing Shi benar-benar tidak siap dengan perubahan situasi seperti ini. Dia berniat mengakui semua hal ini ketika mereka telah sampai di Luoyang. Baili Qing Shi, "Apa kau benar-benar tidak mengingat aku?" Apa-apaan ini? Kenapa dia malah bertanya? Wei Xiao Yue memiringkan kepalanya, "Apa maksudmu?" Baili Qing Shi menghela napas, dia mengira situasinya akan berubah menjadi canggung. Tapi siapa yang menyangka bahwa Jenderal Wei yang ganas di medan perang ini malah memasang ekspresi wajah yang lucu. "Xiao Ge, ini aku. Ini aku Xiao Baili." Baili Qing Shi, "Kau lupa padaku, aku tahu. Kau kehilangan ingatanmu dan kau melupakan semua kenangan masa kecil kita. Aku adalah Baili Qing Shi, murid Jenderal Wei Su. Aku adalah adik seperguruanmu, aku adalah bayi yang diselamatkan oleh Jenderal Wei Su dua puluh dua tahun silam." Wei Xiao Yue, "....." Baili Qing Shi melanjutkan pengakuannya, "Aku adalah Putra Mahkota Li Lian yang dibuang dua puluh dua tahun lalu. Aku adalah Xiao Baili, adik seperguanmu." Wei Xiao Yue tiba-tiba merasakan sakit kepala yang hebat menyerangnya. Dia tiba-tiba tersungkur dan memeluk kepalanya. Baili Qing Shi, "Ge, Xiao Ge!"
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN